• Rabu, 24 April 2024

Jumlah Penumpang Transportasi Darat, Laut dan Udara di Lampung 'Terjun Bebas'

Selasa, 02 Juni 2020 - 17.21 WIB
356

Kepala BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jumlah penumpang transportasi darat, laut, dan udara di Lampung anjlok, akibat terdampak pandemi Covid-19. Dimana Pemerintah melakukan pembatasan angkutan untuk penumpang dan hanya mengutamakan kendaraan logistik dan kebutuhan khusus lainnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada Selasa (2/6/2020), jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada April 2020 sebanyak 15.255 orang, turun sebesar 76,53 persen bila dibandingkan Maret 2020 yaitu sebanyak 64.996 orang. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada April 2019, penurunan yang terjadi hingga 81,08 persen. 

Nasib serupa juga terjadi untuk moda angkutan kapal ferry yang berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung, yaitu hanya sebanyak 11.695 orang, turun sebesar 81,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 63.790 orang. 

Sementara jumlah kendaraan yang melintas di Pelabuhan Bakauheni sebanyak 106.006 kendaraan, turun sebesar 32,21 persen jika dibandingkan Maret 2020 sebanyak 156.369 kendaraan. Kendaraan yang dimaksud yaitu sepeda motor, bus, mobil sedan dan sejenisnya, truk, dan pick up.

"Meski angkutan penumpang turun drastis, namun barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada April justru naik sebesar 20,02, yaitu dari 1.774.893 ton menjadi 2.130.188 ton. Sementara barang yang dibongkar sebanyak 585.656 ton, naik sebesar 13,31 persen dari bulan Maret sebanyak 516.871 ton,” jelas Kepala BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar.

Kemudian untuk moda transportasi udara, jumlah penumpang pesawat yang berangkat dari Bandara Raden Inten II pada April 2020 sebanyak 8.219 orang, turun sebesar 83,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 50.687 orang. 

Penurunan jumlah penumpang terjadi pada seluruh bandara tujuan, dan yang tertinggi terjadi pada keberangkatan penumpang menuju Bandara M.Taufik Kiemas Lampung (TFY), Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi (DJB), dan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu (BKS) yaitu masing-masing sebesar 100 persen, 98,41 persen dan 98,26 persen.

"Angkutan barang yang dimuat dari Bandara turun sebesar 70,57 persen dan jumlah barang yang dibongkar juga turun sebesar 54,41 persen,” tutup Faizal. (*)