• Minggu, 29 September 2024

Kepala Balai TNWK Harap Pemburu Satwa Liar Segera Ditangkap

Rabu, 13 Mei 2020 - 13.57 WIB
371

Anggota Polhut TNWK menyusuri hutan TNWK yang rawan dengan perburuan liar, foto tersebut di ambil di seksi 1 Way Kanan, Rawa bunder./foto istimewa

Lampung Timur - Satwa liar di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) masih terus terancam. Ironisnya perburuan didalam hutan lindung tersebut sudah menggunakan senapan organik. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Balai TNWK, Subakir saat dikonfirmasi dikantornya, Rabu (13/5/2020).

Bahkan pada April kemarin anggota Pohut Balai TNWK sempat kontak senjata dengan pelaku pemburu, peristiwa itu terjadi pada Senin (13/4/2020) pagi hari, di wilayah Seksi I, Rawa Bunder, Sungai Tulungsulak, namun tidak ada korban jiwa, setelah kontak senjata selama 20 menit pelak perburuan melarikan diri.

Ia melanjutkan, saat terjadi kontak senjata dengan pemburu, lima Polisi Hutan (Polhut) di pimpin oleh Tumino, melakukan operasi rutin di dalam hutan, dan tanpa sengaja mengetahui rombongan perburuan sedang beristirahat di sebuah camp. "Jadi mereka kontak senjata hanya berbatasan dengan sungai" terang Subakir.

Subakir mengakui, untuk masuk kedalam hutan, celahnya cukup banyak dan mudah karena langsung berbatasan dengan 22 desa. 

"Untuk meminimalisir perburuan, kami melakukan patroli rutin dengan mitra TNWK,dan kami sangat berharap para pemburu yang membawa senapan organik segera di bekuk, agar jaringan perburuan liar bisa terungkap," tegasnya.

Sementara itu Tumino menjelaskan selain puluhan amunisi aktif, dan 4 buah HP, barang bawaan yang tertinggal yaitu, dua unit sepeda dayung, terpal yang digunakan untuk cam (berteduh) beberapa peralatan masak dan satu sak ukuran 25 kilo jangkrek hidup.

"Biasanya pemburu juga membawa burung peliharaannya yang digunakan sebagai pemikat, sementara sepeda digunakan untuk alat tranportasi masuk keliling hutan dengan memanfaatkan jalur setapak, sementara terpal digunakan untuk tenda untuk bermalam," ucapnya. (*)

Editor :