• Rabu, 14 Mei 2025

Usaha Pengrajin Tungku di Lampung Timur 'Lumpuh' Akibat Pandemi Covid-19

Minggu, 10 Mei 2020 - 12.29 WIB
714

Seorang perajin tungku di Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur saat membuat tungku. Foto: Agus Susanto/Kupastuntas.co

Lampung Timur - Roda ekonomi ratusan pengrajin tungku di Lampung Timur lumpuh, tak ketinggalan jasa ekspedisi tungku juga terhenti total, semua itu akibat Pandemi Covid-19.

Seperti yang di katakan Anton, warga Desa Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, Minggu (10/5/2020), dirinya sudah 8 tahun bekerja di bidang ekspedisi pengiriman tungku di Provinsi Aceh, Kalimantan dan Medan, namun baru tahun ini karena Pandemi Covid - 19, usaha ekspedisi miliknya lumpuh total. "Akibat wabah Covid-19 ini, usaha saya merugi ratusan juta," ujar anton yang juga sebagai anggota DPRD Lamtim itu.

Ia menuturkan, dalam sebulan bisa menjual tungku sebanyak 1500 buah, dia merincikan satu tungku yang dibeli dari perajin senilai 20 ribu, sementara harga di pasaran yakni di Medan, Aceh, dan Kalimantan tembus 100 ribu pertungku, namun untuk mengirim alat masak tradisional tersebut memerlukan modal transportasi sebesar 35 juta dalam satu kali pengiriman.

"Saya mengirimkan tungku dengan menggunakan Container, langganan pasar saya di tiga Provinsi tersebut, Aceh, Medan dan Kalimantan, tapi ini sudah dua bulan berhenti total akibat wabah Covid 19," ungkapnya Anton.

Sementara itu, salah seorang perajin tungku, Markasi mengaku, selama pandemi Covid-19, pembuatan tungku berhenti total, bukan berarti tidak diperbolehkan memproduksi namun karena tidak ada yang membeli.

Sebelum Pandemi Covid-19, dalam satu hari Markasi bersama pekerjanya memproduksi ratusan tungku. "Langanan saya pak Anton, tapi karena Pak anton tidak bisa melakukan pengiriman terpaksa kami berhenti berproduksi," kata Markasi.

Ia melanjutkan, sebagian perajin tungku di Kecamatan Brajaselebah memang masih ada yang memproduksi, namun hanya untuk kebutuhan pasar lokal,itu pun jika ada pesanan. (*)

Editor :