• Jumat, 04 Oktober 2024

Nekat Mudik, 2 Warga Way Kanan Harus Jalani Isolasi

Minggu, 10 Mei 2020 - 17.25 WIB
134

AD (21) dan LA (21) saat menjalani isolasi di ruangan SD yang telah disiapkan pemerintah kampung. Foto: Sandi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Way Kanan - Dua orang berinisial AD (21) dan LA (21), warga Kampung Tanjung Raja Sakti, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan harus menjalani isolasi selama 14 hari, setelah nekat mudik saat pandemi.

Kepala Kampung Tanjung Raja Sakti, Yan Mintarsih menerangkan, keduanya datang dari Jakarta, Kamis 7 Mei 2020 sekitar pukul 19.00 WIB, naik travel dari Bandar Jaya, Lampung Tengah. Keduanya menjalani isolasi di ruangan SD yang telah disiapkan pemerintah kampung.

“Kami sudah komunikasi dengan dua warga ini sebelum mereka mudik, kesepakatanya kalau mereka nekat mudik, harus mau diisolasi selama 14 hari. Mengingat mereka datang dari zona merah. Saat ini kami sudah menyiapkan delapan bilik,” ungkapnya, Minggu (10/5/2020).

Yan Mintarsih juga memastikan, warga yang menjalani isolasi tidak keluyuran. Dimana ruang isolasi dijaga ketat oleh relawan kampung, dengan melibatkan masyarakat dan linmas setempat, aktifnya warga ini wujud kesadaran warga terhadap bahaya Covid-19.

“Warga juga ikut jaga selama 24 jam dibagi 3 shift. Selain itu kami juga didukung oleh bidan desa yang setiap waktu mengecek kondisi warga kami ini. Selain itu, kami juga menerapkan pola hidup sehat, seperti olahraga dan berjemur selama 15 menit di pagi hari, dan juga menjamin semua kebutuhan mereka selama isolasi,” lanjutnya.

Sementara itu, AD mengatakan, ia di Jakarta bekerja sebagai security. Terpaksa pulang kampung karena tidak lagi bekerja diperantauan. Sedangkan untuk lolos dari pemeriksaan.

"Saya dari Jakarta terpaksa naik fuso tujuan ke Lampung, karena mobil yang ditumpangi tidak sampai di kampung selanjutnya saya pindah lagi ke mobil lain. Sesampai nya di Bandar Jaya saya naik travel dan lewat dari pemeriksaan di perbatasan kabupaten.

"Alhamdulillah nyampe juga di Kampung,” bebernya.

Senada diutarakan LA yang bekerja di perusahaan tekstil di Jakarta, ia memutuskan mudik karena telah di-PHK. Untuk sampai ke kampung halaman ia pun harus berjuang keras.

“Kami berdua ketemu di Bandar Jaya saat akan naik mobil travel tujuan ke Way Kanan. Sama seperti AD, saya pun harus menumpang di mobil truk, agar bisa lolos dari pemeriksaan di pelabuhan,” tutupnya. (*)