• Jumat, 04 Oktober 2024

Kepala UPT Samsat Way Kanan Benarkan OTG Positif Corona Datangi Kantor, Jubir GTPP Covid-19: Itu Tidak Benar

Rabu, 29 April 2020 - 11.54 WIB
881

Kepala UPT Samsat Kabupaten Way Kanan Wilayah 10 Provinsi Lampung Saipul Anwar saat dimintai keterangan. Foto: Ist.

Way Kanan - Kepala UPT Samsat Kabupaten Way Kanan Wilayah 10 Provinsi Lampung Saipul Anwar, membenarkan bahwa JM dan anaknya hadir di kantor Samsat untuk membayar pajak kendaraan bermotor nya.

Kedatangan pasien Covid-19 ini terjadi pada tanggal 13 April 2020 yang lalu. Tanpa didampingi oleh petugas Tim Gugus Tugas baik tingkat Kampung, Kecamatan, maupun Kabupaten, padahal statusnya masih dalam karantina mandiri. Sebab JM merupakan salah satu jemaah yang mengikuti pertemuan di Gowa.

"Awalnya kami tidak mengetahui kalau JM menyandang status karantina mandiri. Sebab tidak ada petugas gugus tugas yang mendampingi, saat membayar pajak untuk kendaraannya," ungkapnya.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan Samsat kami telah melaksanakan tes suhu kepada seluruh personil Samsat, di Puskesmas Blambangan Umpu dan hasilnya nihil semua untuk cek suhu, sedangkan untuk tes Swab kita sudah koordinasi dengan Polres mungkin dalam dua tiga hari ini akan dilaksanakan. Sehingga akan diketahui ada tidaknya Virus Corona (Covid-19) di Samsat.

"Selain itu, diharapkan kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dapat mendampingi masyarakat yang terindikasi terkena virus corona saat mereka menjalankan karantina mandiri. Seperti kejadian tanggal 13 April lalu, sehingga petugas kami dapat mengantisipasi saat memberikan pelayanan kepada masyarakat," harapnya.

Sementara itu Juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Way Kanan, Anang Risgianto, yang juga Kadis Kesehatan saat dikonfirmasi membantah bahwa adanya berita tentang JM membayar pajak di kantor UPT Samsat. Dikarenakan pihaknya memiliki tim Surveillance yang selalu aktif.

"Kalau ada berita yang tidak jelas itu membuat resah masyarakat. Dengan adanya keresahan itu banyak pihak yang dibuat pusing, seperti Polisi, TNI, dan lainnya bahkan saya pegang posisi orang itu dimana," bantah Anang. (*)


Editor :