Bandar Lampung Zona Merah Covid-19, Walikota Herman HN Belum Percaya

Walikota Bandar Lampung Herman HN saat ditemui di kediamannya, Rabu (29/04/2020). Foto: Sulaiman/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan kota Bandar Lampung masuk dalam zona merah penyebaran Virus Corona atau Covid-19 karena dianggap telah terjadi transmisi lokal penyebaran Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, pihaknya mengira kota Bandar Lampung belum masuk dalam zona merah dan menduga penjelasan daerah dengan pusat belum sempurna.
Menurutnya, pasien-pasien yang dinyatakan positif di Bandar Lampung merupakan pasien yang tertular dari luar daerah. Seperti pasien suami istri dinyatakan meninggal dunia tersebut berasal dari Italia, kemudian ada yang tertular dari Gowa Sulawesi Selatan dan ada juga yang dari Yogjakarta.
"Jadi semua yang terpapar dari luar. Kalau kita disebut zona merah, sepertinya kita belum zona merah. Karena yang sekarang saat ini masih dirawat itu adalah keluarga dari pasien yang tertular dari luar daerah," ungkapnya.
Ia melanjutkan, tetapi apabila memang ditetapkan zona merah karena ada transmisi lokal, pihaknya menganggap ini sebagai motivasi guna meningkatkan kesiagaan di kota Bandar Lampung.
"Yah tidak apa-apa kalau dibilang zona merah, ini kita jadikan motivasi. Berarti kita harus lebih kuat lagi, harus ditingkatkan lagi sterilitasnya. Dalam waktu dekat ini kita akan lakukan test massal, untuk 5.500 warga yang dibagi 126 kelurahan. Alatnya dapat bantuan dari pusat 500, dan kita tambah lagi 5.000," ungkapnya, Rabu (29/04/2020).
Baca Juga: Siapkan 5.500 Alat, Bandar Lampung Siap Lakukan Rapid Test Massal
Selain itu, pihaknya juga akan mengeluarkan Surat Edaran untuk seluruh aparat, seperti Kepolisian dan TNI serta Satpol PP, untuk melakukan monitoring di setiap pasar. Dimana setiap pedagang dan pembeli harus dan wajib menggunakan masker. Kemudian petugas puskesmas saat ini masih terus turun ke warga untuk melakukan pengecekan suhu.
Ia juga mengatakan, tidak akan melakukan PSBB karena menurutnya, keputusan PSBB itu apabila ada transmisi lokal, ini kan dari luar semua. Maka dari itu akan lebih ketat pemeriksaan diperbatasan agar steril. "Kita juga sudah siapkan ruang isolasi, di Rumah Sakit A Dadi Tjokrodipo itu sebanyak 200 ruang isolasi. Kemudian rumah dinas Wakil Walikota itu kosong, bisa kita pakai untuk menampung 50 orang," ujarnya.
"Semoga, masyarakat Bandar Lampung tidak ada lagi yang terkena, dan masyarakat Bandar Lampung sehat-sehat semua," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pria Beristri di Bandar Lampung Cabuli Remaja dengan Modus Dijadikan Kekasih
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Kemendag-Kemenko Perekonomian Segera Bahas Usulan Pembatasan Impor Singkong dan Tapioka
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Lepas Dedi Darwis Berangkat Haji
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan Air Bersih di Panjang Utara
Sabtu, 10 Mei 2025