• Senin, 25 November 2024

Marhaban Ya Ramadan, Oleh Zainal Hidayat, S.H.

Jumat, 24 April 2020 - 07.27 WIB
95

Zainal Hidayat, S.H.

Bung Kupas - Hari ini Jumat (24/04/2020) umat muslim di Tanah Air mulai memasuki awal bulan Ramadan, dimana setiap warga yang beragama Islam diwajibkan untuk melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Kedatangan bulan yang paling mulia dan paling ditunggu-tunggu umat Islam ini, pada tahun ini dalam situasi dan kondisi yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi virus Corona mengakibatkan sejumlah kegiatan yang biasanya dilakukan rutin saat bulan Ramadan, tahun ini dipastikan ditiadakan sesuai dengan anjuran pemerintah dan ulama. Kegiatan itu seperti salat Tarawih berjamaah di masjid, buka puasa bersama, itikaf di masjid sampai nanti di ujung bulan Ramadan yakni takbir keliling dan salat Idul Fitri di masjid atau di lapangan secara berjamaah.

Meskipun dalam suasana yang berbeda, namun makna dan tujuan puasan Ramadan tahun ini tetap sama dengan tahun sebelumnya. Sesuai dengan bunyi Surat Al Baqarah ayat 183, bahwa setiap umat muslim yang beriman diwajibkan berpuasa Ramadan agar menjadi orang yang bertakwa.

Ancaman virus Corona yang kini sudah mewabah di Tanah Air tidak bisa dianggap enteng. Setiap hari jumlah pasien yang positif Corona terus mengalami penambahan, demikian juga yang meninggal dunia. Pada Kamis (23/4/2020), warga positif Covid-19 secara nasional bertambah 357 orang sehingga total menjadi 7.775 kasus. Demikian pula yang meninggal dunia bertambah 11 orang sehingga total menjadi 647 orang. Hal serupa juga terjadi di Provinsi Lampung, jumlah warga positif Corona bertambah 11 orang sehingga total menjadi 38.

Artinya, ancaman virus Corona masih sangat membahayakan bagi warga. Hal itulah yang memaksa pemerintah yang kemudian memutuskan melarang mudik untuk mencegah penyebaran virus Corona ke daerah lain. Demikian pula larangan sejumlah kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang, untuk menghindari terjadinya kerumunan warga yang berpotensi menyebarkan virus mematikan ini ke orang lain.  

Sejumlah ulama di Tanah Air juga sudah memberikan imbauan yang sama dengan pemerintah. Tujuannya cuma satu, melindungi umat Islam agar tidak terjangkit Covid-19 yang bisa mengakibatkan kematian. Jika pemerintah dan ulama sudah satu suara, tidak ada lagi keraguan bagi umat untuk mengikutinya.

Seorang ulama sekaligus ahli tafsir Al Quran, Prof. Dr. KH.  Quraish Shihab pernah memberikan tausiyah bahwa urusan sesama manusia itu lebih utama daripada urusan keberagamaan. Sebab urusan keberagamaan itu tak ada artinya bila urusan kemanusiaannya dilanggar.

Apalah artinya ibadah kencang atau rajin, bila tetangga masih ada yang kelaparan. Ibadah berjam-jam tapi masih ada saudaranya yang tersakiti hatinya sebab perilaku yang tak terkontrol. Demikian pula jangan sampai karena hanya ingin tetap salat Tarawih berjamaah di masjid, padahal ada risiko tertular virus Corona yang bisa mengakibatkan kematian.

Dalam tradisi keagamaan, insaniyah atau kemanusiaan adalah salah satu ciri agama. Agama itu adalah kemanusiaan. Dalam agama, kemanusiaan selalu didahulukan. “Saya dulu selalu ingatkan petugas haji, bahwa jangan anda pergi salat ke Masjidil Haram bila masih ada jemaah yang butuh bantuan anda. Kemanusiaan mendahului keberagamaan anda,” ujar Quraish Shihab dalam sebuah acara.

Kita semua berdoa semoga bisa tetap melaksanakan puasa Ramadan dengan khusyuk dan istiqomah, meski dalam suasana pandemi Covid-19. Dan bisa melaksanakan semua ibadah bulan Ramadan meski hanya di rumah bersama keluarga. Harapannya, semua umat muslim di Tanah Air dan dunia bisa menuntaskan puasa Ramadan hingga bisa mencapai hari kemenangan, dimana kita semua kembali bersih dan suci saat menyongsong hari raya Idul Fitri. Aamin ya rabbal alamin. (*)  

Editor :