• Senin, 09 Desember 2024

Penjelasan Komisi I DPRD Pringsewu Terkait Pergeseran Anggaran dan Perubahan APBD

Selasa, 21 April 2020 - 16.17 WIB
152

Ketua Komisi 1 DPRD Pringsewu, Sagang Nainggolan. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Pringsewu - Menanggapi kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat, pertama instruksi dalam Negeri tentang pergeseran anggaran, kedua Surat Edaran Menteri Desa tertinggal No.8 /2020 tentang desa tanggap Covid-19 dan tentang penegasan padat karya tunai, di Kantor Kecamatan Pringsewu, Selasa (21/04/2020).

Ketua Komisi 1 DPRD Pringsewu, Sagang Nainggolan akan ke desa-desa, untuk mengecek langsung di Kabupaten Pringsewu ini, apakah sudah sesuai yang diinginkan oleh Pemerintah Pusat atau belum, terkait  menyangkut Desa Tanggap Covid-19.

Sagang Nainggolan melihat, bahwa rasa gotong-royong yang digerakkan oleh kepala pekon se-Kabupaten Pringsewu sudah terbentuk posko di desa-desa dan relawan pun sudah terbentuk, sekalipun di APBD belum cair tetapi secara fakta mereka sudah kerja.

Sagang Nainggolan memberikan Apresiasi kepada semua kepala Pekon di Kabupaten Pringsewu itu sudah nyata bekerja. Pemerintah Daerah agar membantu mereka di dalam proses pencegahan ini. Salah satu contoh bagaimana menjelaskan tentang pemahaman pergeseran Anggaran dan perubahan APBD.

Menurut Sagang Nainggolan, ini adalah pergeseran, lalu perubahan itu akan diajukan diperubahan akhir tahun.

Berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu segera memberikan arahan kepada meraka melaksanakan Pergesaran-pergeseran tersebut, kalau memang sudah layak di cairkan dimohon kepada Keuangan Kabupaten Pringsewu segera dicairkan, lalu dari sisi inspektorat kami memohon kepada Inspektorat itu agar tidak melakukan secara normal seperti biasa perencanaan APBD karena akan memakan waktu.

"Untuk hari ini di potonglah beberapa birokrasi, yang terpenting adalah niat para Kepala Pekon untuk menyelamatkan rakyat, untuk masalah review itu nanti, dan itu akan diajukan di dalam perubahan" ujarnya Sagang Nainggolan.

Jadi pertama, Kita Apresiasi kepada kepala pekon dan seluruh relawan, yang kedua meminta kepada Pemda dan satgas gugus tugas yang di ketuai oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi segera melakukan tindakan aksi kebawah, Karena Garda pencegahan kedepan ada di pekon.

Kepala Pekon Waluyojati Gunawan mengatakan terutama masalah kendala anggaran, karena untuk aggaran tersebut belum cair.

Lanjut, Gunawan sebisa mungkin menggunakan anggaran talangan walapun itu  sangat terbatas, yang akan di berikan terutama kepada tim gugus yang bersingungan langsung dengan penanganan daripada warga yang dateng dari luar untuk pembelian APBD dan pembelian alat semprot kita sediakan.

Posko sudah aktif sampai 24 jam dengan bergantian karena di pekon waluyojati itu beberapa hari ini ada warga yang masuk dari luar daerah, dari luar Negeri yang dari Jepang dan 4 orang dari Batam total jumlah hari ini sekita 70 orang untuk pekon waluyojati, yang sudah melewati masa isolasi 14 hari mencapai 50 orang.

Kepala Pekon mencari dana talang dengan meminjam rekan-rekan yang kita lihat memiliki kelebihan rezeki, kita meminjam sampai 50 juta untuk mengatasi pencegahan diawal karena kalau tidak ambil yang kita khawatirkan mendatakan dampak membahayakan bagi masyarakat kita.

"Kepada Dinas terkait serta Pemda agar birokrasi ini tidak terlalu berbelit-belit dan tidak bertele-tele, agar cepat melakukan tindakan terkait penanggulangan Covid-19," harapnya. (*)