• Kamis, 24 April 2025

Bantuan Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19 Tidak Sampai ke Tukang Rongsok

Minggu, 19 April 2020 - 19.18 WIB
297

Asrul Bani, warga jalan gunung kancil gang menara l, Kelurahan Jagabaya ll, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus melakukan berbagai upaya untuk mensejah-terakan warganya yang kurang mampu, dengan memberikan berbagai bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan lainya.

Namun, disisi lain masih dijumpainya masyarakat yang belum pernah tersentuh oleh berbagai bantuan tersebut. Salah satunya, Asrul Bani, warga jalan gunung kancil gang menara l, Kelurahan Jagabaya ll, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Menceritakan bahwa dirinya selama 10 tahun tak pernah merasakan bantuan.

"Saya ngontrak di Jagabaya itu, saya selama 10 tahun enggak pernah dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya saat ditemui di jalan Sultan Agung jalur dua Way Halim. Minggu (19/4/2020).

Masih dikatakan Asrul yang berprofesi sebagai tukang rongsok itu, bahwa bantuan-bantuan yang selama ini dikucurkan oleh pemerintah, dinilainya tidak tepat sasaran. Pasalnya, kata dia, yang sering mendapat bantuan adalah mereka yang sudah memiliki rumah permanen.

"Jadi saya juga bingung sama aparat setempat, yang sering mendapatkan bantuan, justru mereka yang sudah punya rumah. Kita yang ngontrak akhirnya nggak dipikirin, ya gak di lirik gitu lah," ungkapnya sambil menghela napas, antara berat hati dan harus mengikhlaskan apa yang terjadi.

Hanya saja terangnya, setiap pergantian ketua RT dirinya dimintai foto copy KTP sama KK yang alesannya kalau-kalau dapet bantuan, tapi nggak pernah dapet bantuan sampe sakarang.

"Harapannya pemerintah peduli, perhatikan bener sama orang-orang yang memang tidak mampu, jangan seperti sistem famili seratus atau saudaranya baru dapet," harapnya, sambil menunjukan KTP miliknya. Seakan ia ingin menunjukan bahwa Ia benar warga Bandar Lampung tapi tak tersentuh oleh banyaknya berbagai bantuan tersebut.

Apa lagi lanjutnya, usaha yang Ia jalani sejak 2005 itu, saat ini harganya murah. "Sekarang lagi murah, yang bahan plastik Rp1.500 per kilo. Kalau lagi musim corona ini mah paling dapet 20 ribu sehari," tandasnya.

Hal senada diutarakan, Vera, warga Bandar Lampung yang juga bekerja sebagai tukang rongsok. "Saya baru ngerongsok, sebelumnya kerja ngegosok tempat orang, tapi terus sekarang terpaksa ngerongsok. Karena ya mau gimana, gosokan gak ada dan kerjaan lain juga gak ada, terpaksa ngerongsok," ungkapnya.

Tapi terangnya, rongsokan sekarang harganya lagi murah. Dengan murahnya rongsokan tersebut, ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan. "Tergantung jenis rongsokannya, ada yang Rp1.000 per kilo, ya sehari paling cuma dapet Rp9.000. Ya saya harap pemerintah kasih bantuan," tutupnya. (*)