• Selasa, 20 Mei 2025

Akibat Pandemi Corona, Tiga Kali Purnama Umat Hindu di Bandar Lampung Tak Lagi Sembahyang di Pura

Selasa, 14 April 2020 - 16.12 WIB
789

Pura Kahyangan Jagat Kerthi Bhuwana yang terletak di Dusun Way Lunik, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Selasa (14/4/2020). Foto : Siti Khoiriah/kupastuntas.co

Bandar Lampung - Akibat Pandemi Covid-19 yang sudah menyebar ke seluruh Provinsi yang ada di Indonesia, pemerintah melakukan sejumlah pembatasan, salah satunya kegiatan ibadah.

Selasa (14/4/2020), kupastuntas.co mengunjungi sebuah Pura terbesar di Provinsi Lampung, yakni Pura Kahyangan Jagat Kerthi Bhuwana yang terletak di Dusun Way Lunik, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.

Dari pinggir jalan, tempat suci umat Hindu ini sudah terlihat indah, sisi arsitektur yang sangat kental dengan nuansa Bali. Mulai dari candi Bentar, jejeran pelinggih hingga bangunan bale kulkul yang menjulang tinggi di depan pura. Suasana ini menggambarkan seolah terasa di Pulau Dewata, Bali. 

Setelah memarkirkan kendaraan, wartawan kupastuntas.co menaiki anak tangga menuju pintu masuk Pura. Pura ini dibangun pada tahun 1973, berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, berada di 120 meter di atas permukaan laut, dan bisa menampung hingga 15 ribu orang.

Ketika sampai di pintu masuk, suasana terasa hening, hanya terdengar suara burung Gereja yang bersahutan dan suara kenalpot kendaraan. Ya, karena Pura ini tidak jauh dari jalan By Pass Soekarno Hatta. "Cari siapa mba, sekarang sudah nggak ada yang sembahyang lagi karena lagi musim corona," kata Wiji wanita paruh baya yang biasa membersihkan lingkungan sekitaran Pure.

Informasi yang diperoleh dari pemangku Pura Kerthi Bhuwana, I Wayan Ardika,  perayaan dan sembahyang di pura tersebut sudah ditiadakan sejak awal bulan Maret.

"Sekarang sudah tidak ada lagi kegiatan di pura, terakhir ada perayaan tilam di awal Maret, bahkan sudah tiga kali purnama tidak dilaksanakan perayaan dan sembahyang lagi," katanya.

Lanjut Wayan, perayaan purnama umat Hindu adalah memuja Sang Hyang Chandra untuk memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam berbagai wujud Ista Dewata. 

"Pada tanggal 7 April seharusnya ada lagi perayaan purnama, dan tanggal 22 April mendatang seharusnya diadakan perayaan tilem, namun karena adanya virus Corona ini umat Hindu diimbau untuk melakukan sembahyang di rumahnya masing-masing," katanya.

Wayan berharap, semoga pandemi Covid - 19 ini segera berakhir, sehingga kita semua dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasa tanpa ada rasa cemas dan kawatir. Ia mengajak seluruh masyarakat khususnya umat Hindu untuk mengikuti aturan atau saran dari pemerintah, salah satunya melaksanakan ibadah dari rumah. (*)



 

Editor :