• Senin, 19 Mei 2025

Omzet Pengusaha Bus di Lampung Anjlok 80-100 Persen Akibat Corona

Senin, 13 April 2020 - 13.31 WIB
225

Foto: Ist.

Bandar Lampung - Selama adanya wabah Corona yang menghantam Indonesia khususnya Lampung, beberapa bisnis mengalami penurunan omzet yang sangat signifikan. Salah satunya pengusaha transportasi bus.

Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Lampung menyatakan omzet pengusaha bus merosot 80 persen sampai 100 persen akibat dampak pandemi Corona.

Ketua Organda Lampung, I KetutPasek mengatakan, untuk bus pariwisata sejak bulan Maret memang sudah tidak beroperasi lagi karena tidak ada penumpang. "Semua jadwal terpaksa di cancel, sehingga omzet pun turun sampai 100 persen," ujar Ketut, Senin (13/04/2020).

Sedangkan untuk bus AKDP, omzet menurun hingga 80 persen, karena jumlah penumpang setiap harinya hanya sebanyak 5 sampai 10 penumpang.

Ia menjelaskan penurunan omzet mulai terjadi saat awal Maret, ketika disusul kebijakan jaga jarak (physical distancing) oleh pemerintah, serta ditutupnya tempat wisata. "Terlebih peraturan pemerintah yang menganjurkan untuk jaga jarak, sehingga satu baris hanya diduduki satu penumpang,"ucapnya.

Dengan adanya penurunan omset tersebut, maka mengancam pendapatan  6230 awak kendaraan yang ada di Lampung. "Mereka banyak dirumahkan, hingga tak mendapatkan omset seperti biasanya,"tandasnya.

Ketut menyatakan pihak yang paling terdampak dari virus corona di sektor transportasi adalah pekerja bagian operasional karena jika mereka tidak bekerja, maka tidak akan mendapatkan gaji. "Kami rasakan untuk seluruh awak kami yang berkaitan dengan operasional yang tidak bekerja, maka tidak dibayar. Mereka sungguh kasihan meski berbagai perusahaan melakukan back up tapi saya rasa ini tidak akan berjalan panjang," tegasnya.

Ia berharap pemerintah dapat segera mengeluarkan kebijakan agar mampu membantu para pekerja di bidang transportasi yang sedang mengalami pelemahan di tengah pandemi virus corona ini.

Namun, ia mendapatkan kabar bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada pegawai transporasi yang dirumahkan."Oleh karena itu, kami sedang memberikan data jumlah pegawai yang dirumahkan kepada Dirlantas untuk diberikan BLT tersebut,"tandasnya. (*)

Editor :