12 Mahasiswa UIN Raden Intan Jadi Relawan Covid-19

12 mahasiswa dari UIN Raden Intan Lampung yang tergabung dalam UKM KSR PMI. Foto: Siti/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Sebanyak 12 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, menjadi relawan Covid-19. Mereka tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI ), cabang dari PMI Kota Bandar Lampung.
Ke 12 mahasiswa tersebut berasal dari jurusan yang berbeda-beda. "Kemarin ada pendataan yang ingin menjadi relawan Covid-19 yang berkoordinasi dengan BPBD Kota Bandar Lampung, alhamdulilah dari UIN ada 12 orang," kata pembina PMI Kota Bandar Lampung, Dedi Amrulah saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp, Senin (13/42020).
Kegiatan menjadi relawan tersebut salah satunya melakukan penyemprotan disinfektan di tempat keramaian, ada pula yang ikut memakamkan jenazah Covid-19.
Salah satu relawan Covid-19 yang bernama Avin Al Fatih Undar Kusuma, dari jurusan Pendidikan Biologi, merasa terpanggil untuk bergabung menjadi relawan, bahkan dirinya pun sudah dua kali ikut memakamkan jenazah Covid-19 di Negeri Sakti Kabupaten Pesawaran beberapa hari yang lalu.
"Sebelumnya saya memang sering terjun ke lapangan tiap kali ada bencana alam di Lampung, yang membuat saya ingin bergabung menjadi relawan Covid-19 adalah sangat sedikit yang diperbolehkan oleh orang tuanya dengan berbagai alasan. Salah satunya sangat memungkinkan kita untuk ikut tertular bahkan bisa berujung kematian," kata Avin saat menceritakan alasannya bergabung.
Lanjut Avin, karena sedikitnya orang yang mau berpartisipasi tersebut membuatnya memberanikan diri untuk mendaftar, semua demi kemanusiaan dan kemaslahatan bersama.
"Saya juga harus meyakinkan hati orang tua kalau mau jadi relawan, saya jelasin segala resiko. Insyaallah dengan ini Avin akan berguna bagi orang lain yang sedang tertimpa musibah dan bencana, akhirnya orang tua saya pun menyetujuinya. Nah yang pas kemarin ini memang selalu di ingetin terus untuk berhati-hati, dan jaga kesehatan," katanya.
Avin pun mengeluhkan, kurangnya alat pelindung diri yang ia kenakan saat menjalankan tugasnya. Sebagai antisipasi ia mengenakan alat seadanya. "Yang sering terjadi kita gak kebagian masker medis, jadi seringnya makek masker kain," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Besok, Ojol di Lampung Ikut Mogok Massal Serentak
Senin, 19 Mei 2025 -
Lansia di Bandar Lampung Dianiaya Tetangga Diduga Karena Masalah Tanah
Senin, 19 Mei 2025 -
Polda Lampung Periksa Tujuh Saksi Kasus Kematian Kakak Beradik di Pesibar
Senin, 19 Mei 2025 -
Wali Kota Eva Dwiana Buka Pelatihan Satgas RETINA untuk Cegah Narkoba, Kekerasan, dan Judi Online di Kalangan Remaja
Senin, 19 Mei 2025