• Senin, 07 Juli 2025

Perkantoran Pemkab Lampung Utara Belum Tersedia Piranti Cuci Tangan

Selasa, 31 Maret 2020 - 19.52 WIB
86

Ketua Gugus Tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Lampung Utara Maya Metissa, ketika dikonfirmasi awak media, Selasa (31/3/2020). Foto: Sarnubi/Kupastuntas.co

Lampung Utara - Sejumlah instansi Pemerintah di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara belum menyediakan tempat untuk mencuci tangan guna pencegahan virus Covid-19, Selasa (31/03/2020).

Sementara pihak swasta, seperti mini market dan warung-warung telah tersedia tempat untuk mencuci tangan dan Hand sanitizer.

Menurut Ketua Gugus Tugas percepatan penanggukangan Covid-19 Lampung Utara, Maya Metissa, semestinya piranti cuci tangan tersebut sudah tersedia di setiap Satker pelayanan. Dengan kondisi itu, dia menyayangkan lambannya respon dari masing-masing stekholder yang melum menyediakan tempat mencuci tangan di lingkup perkantoran.

"Ya cukup disesalkan, padahal kan enggak mahal dan bisa menggunakan peralatan yang ada, terus ditambah sabun untuk cuci tangan," kata Maya.

Maya melanjutkan, Pemerintah Daerah setempat sebelumnya telah menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dapat menjalankan protokol kesehatan. Diantaranya menyediakan piranti mencuci tangan guna menghindari penyebaran Covid-19 di lingkup perkantoran.

Terlebih lagi kondisi saat ini semakin hari keadaannya tidak menentu, sehingga jumlah warga yang diduga terpapar virus Corona semakin meningkat di wilayah Provinsi Lampung.

Dikatakannya, untuk penyediaan tempat pencucian tangan khusus di perkantoran itu sangatlah penting sebagai langkah awal pencegahan. "Sebenarnya itu yang penting. Karena penularan utamanya berasal dari tangan. Enggak usah pakai yang kering atau hand sanitizer, pakai sabun saja sudah cukup," ungkap Maya.

Sementara itu, beberapa orang pegawai yang ditemui di kantor-kantor yang belum memiliki piranti cuci tangan, mengaku cukup prihatin dan khawatir. Padahal menurut salah seorang ASN tersebut, dirinya yang memiliki tugas dalam memberikan pelayanan terpaksa membawa sendiri dari rumah, meski itu tidak dianggarkan. (*)