Kepala Dinkes Lampung Riehana: Panik dan Stres Karena Wabah Corona Bisa Picu Turunnya Daya Tahan Tubuh

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang juga ketua gugus tugas penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung, dr Reihana. Foto: Siti/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Jumlah kasus positif corona di Indonesia terus bertambah. Sampai hari ini sebanyak 790 warga Indonesia dinyatakan positif terifeksi Covid-19, Rabu (25/3/2020).
Dari jumlah pasien tersebut, satu diantaranya merupakan warga Provinsi Lampung. Rupanya hal tersebut membuat masyarakat Indonesia khususnya Lampung merasa panik, terbukti dengan semakin langkanya masker, serta hand sanitizer, yang menjadi salah satu alat untuk melindungi diri.
Namun dibalik kekhawatiran dan kepanikan akan virus corona ini, ternyata malah dapat menimbulkan risiko kesehatan lainnya. Panik dapat menyebabkan berbagi penyakit kronis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang juga ketua gugus tugas penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung, dr Reihana mengatakan, jika panik berlebihan dapat menimbulkan meningkatnya hormon kortison. "Saat panik, tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol," kata Reihana.
Reihana melanjutkan, jika kadar hormon kortisol ini meningkat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, kulit yang mudah memar, kelemahan otot, diabetes, dan banyak masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, panik atau stres juga dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Semakin rendah tingkat limfosit, semakin berisiko terkena virus, termasuk flu dan pilek biasa.
Selain itu, tingkat panik atau stres yang tinggi juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, bahkan bisa mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi. "Akhirnya daya tahan tubuh kita akan menurun, dan virus akan mudah masuk, maka kita akan kalah melawan virus tersebut," imbuhnya..
Maka dari itu, masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan serta tetap menjaga pola hidup sehat dan mematuhi anjuran dari pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid - 19, dengan tetap berada di rumah.
"Tetap terapkan pola hidup sehat, sering cuci tangan, makan makanan yang bergizi dan seimbang, serta self isolation, self monitoring, serta self distancing," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Rencana Penempatan Personel TNI di Kejaksaan Dinilai Berbahaya, Pengamat Minta Pemerintah Tinjau Ulang
Kamis, 15 Mei 2025 -
PT Silika Timur Abadi Bayar Pajak Mineral ke Bapenda Lampung Timur
Kamis, 15 Mei 2025 -
Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara 1 Storytelling di ALSA National English Competition UI
Kamis, 15 Mei 2025 -
Proyek Mess Atlet dan GOR Saburai Telan Anggaran 10 Miliar Lebih, Thomas: Total Kebutuhan Anggaran GOR Saburai 70 Miliar
Kamis, 15 Mei 2025