• Minggu, 29 Desember 2024

Stay Home, Oleh Donald Harris Sihotang S.E, M.M.

Sabtu, 21 Maret 2020 - 12.16 WIB
346

Bung Kupas-Minggu (15/03/2020), saya melakukan perjalanan ke Balige, Kabupaten Toba Sumatera Utara. Dari Lampung transit di Bandara soekarno Hatta, Jakarta menuju bandara Silangit di Siborong-borong, Tapanuli Utara.

Dari Bandara Silangit ke Balige perjalanan darat bisa ditempuh dengan waktu 30 menit. Sementara kalau melalui bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang ke Balige waktu tempuh lewat darat bisa sampai 5 jam. 

Karena itu saya sengaja memilih melalui bandara Silangit. 

Empat hari berada di Balige, aktivitas orang-orang di daerah ini berjalan normal, seperti biasa. Berdagang, bertani tidak banyak yang berubah di tengah maraknya berita soal virus corona. 

Anak-anak bermain, berenang tertawa lepas di tepian danau toba. Balige berada di pinggiran  Danau Toba. 

Kamis (19/03/2020), saya kembali ke Lampung. Transit lagi di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Jam 15.30 WIB, bandara Internasional di Ibukota Negara ini, sepi. Tak seperti biasanya. Setiap orang yang berada di Badara seperti saling curiga, jaga jarak satu sama lain. Ini dampak pandemi virus corona. 

Hingga Jumat (20/3/2019) pagi, sudah  309 orang warga negara indonesia positif corona dan meninggal dunia 29 orang. Jakarta adalah provinsi terparah, jumlah pasien 210 orang dan meninggal 19 orang. Berdasarkan berita yang dirilis situs online detik.com, sudah 17 provinsi dari 34 Provinsi di Indonesia yang terpapar Virus Corona. Artinya, 47 persen provinsi di Indonesia sudah terpapar Virus Covid-19. 

Mulai dari Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bali,  Kalbar, Kaltim, Kep riau, Lampung, Riau, Sulut, Sumut, Sultra, dan Sulsel. Persentase kematian Virus Corona di Indonesia sampai Jumat (20/3/2020) sebesar 9,39 persen. 

Persentase ini dihitung dari jumlah pasien virus corona meninggal dunia dibagi dengan jumlah pasien virus corona baik yang sudah sembuh maupun dalam perawatan. 

Secara global, penyebaran virus ini juga  semakin luas.

Hingga Rabu (18/3/2020), dilaporkan sudah 152 negara mengonfirmasi terjangkit virus corona, sejak kasus pertama ditemukan di Kota Wuhan, China.

Dilansir dari peta penyebaran Covid-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, jumlah pasien yang sembuh tercatat sebanyak 80.840 orang. Sementara itu, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 197.168 kasus dengan korban meninggal sebanyak 7.905 orang.

Wabah yang mengerikan. Bahkan, sejumlah negara melakukan lockdown. Mengunci diri, mengkarantina wilayahnya, menutup jalur keluar masuk manusia.

Seperti  Italia, Polandia, El Salvador, Irlandia, Spanyol, Denmark, Filipina, Lebanon, Prancis, Belgia, Selandia Baru, dan yang terbaru adalah Malaysia. Di tengah darurat virus Corona, seruan agar Indonesia melakukan lockdown juga  ramai di media sosial.

Pemerintah meminta semua warganya stay at home. Berdiam diri di rumah, mengurangi aktivitas keluar rumah, menghindari pertemuan, perkumpulan dalam jumlah besar. Sekolah diliburkan, sebagian pegawai pemda bekerja dari rumah. Gereja-gereja juga  meminta jemaatnya beribadah di rumah masing-masing. 

Berdiam diri di rumah tidak mudah. Bagi yang biasa beraktivitas di luar, terutama bagi yang ekonominya pas-pasan, karena kebutuhan terus berjalan. Tapi melihat ganasnya virus ini, berdiam diri di rumah untuk saat ini adalah solusi terbaik.

Ada memang yang bilang begini ’Jangan takut! Virus covid-19 itu ciptaan Allah’. Nah, harimau juga ciptaan Allah. Mau ngga kalau dimasukin dalam kandang berdua. Janganlah mendadak religius tapi tak memakai akal sehat. Semoga situasi ini segera membaik. Amin.(*)

Editor :