• Senin, 16 Juni 2025

Komunitas Motor 'CB' Berikan Bantuan Untuk Keisha, Warga Labuhan Ratu Lamtim yang Mengalami Kelumpuhan dan Katarak

Kamis, 19 Maret 2020 - 09.58 WIB
178

Komunitas penghobi sepeda motor CB yang diwakili oleh Agus Putra Eka Jasutra (pengurus pusat), berikan bantuan untuk Keisha. foto: Agus Susanto/Kupastuntas.co

Lampung Timur - Seorang bocah perempuan berumur 2 tahun, bernama Keisha Olivia, mengalami kelumpuhan, katarak, kedua telinga tidak bisa mendengar, dan berbicara nya kurang lancar, bocah malang tersebut merupakan anak kedua dari pasangan Nyono dan Siti, warga Desa Rajabasalama, Kecamatan Labuhanratu.

Melihat kondisi yang memprihatinkan komunitas penghobi sepeda motor CB Way Jepara mendatangi kediaman Keisha, di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanbatu, Kamis (19/03/2020) .

Komuntias CB tersebut memberikan uang tunai untuk keperluan pengobatan bocah berumur 2 tahun itu,"ya uang yang kami berikan kepada Pak Nyono untuk kebutuhan pengobatan anaknya, kami dapat dari iuran sukarela dari rekan rekan klub CB".Ujar Agus Putra Eka Jasutra yang merupakan pengurus Klub CB Pusat, yang juga sebagai anggota DPRD Lampung Timur itu.

"Memang sudah memiliki BPJS, namun tempat berobatnya harus di RSCM Jakarta, dan biaya perjalanan beserta biaya kos sementara di Jakarta menjadi keluhan pak Nyono".Kata Agus Putra Eka Jasutra.

Anggota DPRD Lampung Timur itu juga menyayangkan kurang pedulinya Dinas Sosial, terkait kekurangan biaya dalam proses pengobatan bocah malang itu. "Keisha ini seharusnya setiap tiga bulan harus ke RSCM, dan seharusnya Maret ini harus ke Rumah Sakit tersebut, namun karena kendala biaya maka orang tua Keisha menunda pada Juni nanti".Terang Jasutra.

Sementara Nyono mengatakan, anaknya diketahui mengalami sakit tersebut sejak berumur 7 bulan, dan awalnya hanya di lakukan pengobatan di rumah sakit Bandar Lampung namun karena penyakitnya terbilang serius, sehingga pada waktu itu pihak rumah sakit Abdul Muloek memberikan rujukan ke RSCM.

Keterbatasan penghasilan (uang) sebagai buruh cabut singkong yang hasilnya tindak menentu itu, cukup terasa beban yang di rasakan pria 38 tahun itu,"ya terasa lah pak, meski pakai BPJS tapi biaya perjalanan Lamtim ke Jakarta, terus disana masih kos setidaknya 3 hari karena harus ngantri butuh uang juga".Ujar Nyono. (*)

Editor :