Bandar Lampung - Usia 56 tahun tentu merupakan usia yang semakin dewasa bagi Provinsi Lampung. Capaian pembangunan daerah terus memperlihatkan kemajuan sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri Provinsi Lampung, Selasa (17/03/2020).

"Lampung ini makin hari makin maju, sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri provinsi ini, sehingga harapan ke depan generasi muda yang ada bisa melanjutkan perjuangan para leluhurnya. Bagaimana pemerintah dan masyarakat menjaga kesinambungan proses pembangunan berkelanjutan sesuai program pembangunan semesta berencana dari segala bidang,” ujar Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay.

Penyiapan sumber daya manusia yang ungggul menurutnya harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Lampung guna menyongsong masa depan yang lebih baik lagi. Sebab sumber daya manusia adalah modal utama dalam segala aspek pembangunan.

"Kita mendorong Diklat, pelatihan di masyarakat menyangkut kealian, termasuk pada generasi muda baik formal maupun informal sehingga tercipta lapangan kerja, itu penting sekali dalam segala bidang seperti pertanian, peternakan, perikanan, perbengkelan,” jelas Mingrum.

Dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul, lanjut Mingrum, juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, seperti fasilitas pertanian untuk pemberdayaan di kelompok petani.

Sebab kata dia, dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan daerah, perencanaan yang matang menjadi kuncinya. Dan semua itu berawal dari dukungan sumber daya manusia yang mumpuni.

"Harus ada studi kelayakan, ada planingnya. Sehingga apa yang terimplementasi berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, daerah, nasional, dan tidak lepas dari kemampuan anggaran kita,” ungkapnya.

Pihaknya mendorong adanya perbaikan regulasi dan mendorong, bagaimana investor bisa lebih tergiur untuk menanamkan investasi di Provinsi Lampung dalam segala aspek baik dari pendidikan, pariwisata dan lain-lain.

'Kita juga memperhatikan rencana strategis pembangunan daerah yang dibuat oleh Gubernur. Kita juga memperhatikan regulasi yang ada, kalau dia perlu direvisi ya direvisi, disesuaikan dengan topografi dan geografinya,” katanya. (*)