• Minggu, 24 November 2024

BBM Ilegal, Oleh Zainal Hidayat, S.H.

Jumat, 13 Maret 2020 - 07.48 WIB
125

Zainal Hidayat, S.H.

Bung Kupas - Wilayah perairan di Provinsi Lampung masih menjadi lokasi strategis bagi praktik penyelundupan BBM ilegal. Beberapa kapal sudah  tepergok baik saat memuat BBM ilegal maupun mentransfer atau memindahkan BBM ilegal dari satu kapal ke kapal lain.

Yang terbaru, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengamankan sebuah kapal yang bermuatan 107 ton minyak yang diduga ilegal di perairan Lampung pada 5 Maret 2020 lalu. Kapal yang diamankan adalah Kapal yang diamankan SPOB ES 01 dan TB S 36  yang berisikan 107 ton minyak ilegal.

Kapal itu ditangkap karena tidak memiliki SPOG (surat persetujuan olah gerak) dari Kesyahbandaran. Saat diamankan, diduga kapal sedang melakukan kegiatan transfer minyak ilegal.

Sebelumnya Patkamla Lampung juga menangkap Kapal MT JM dan MT Kl yang mengangkut BBM illegal pada 27 Mei 2018.

Kedua kapal diduga membawa muatan BBM ilegal, masing-masing membawa 200 ton dan 600 ton, sehingga total mencapai 800 ton. Kedua kapal tersebut kedapatan sedang melakukan loading BBM di Perairan Mutun Teluk Lampung.

Praktik ini biasa dilakukan di tengah laut dan konsumennya rata-rata ialah kapal yang mendapatkan BBM murah dari harga yang ditetapkan Pertamina.

Kejadian di atas mengindikasikan jika perairan di Lampung masih marak dengan adanya praktik penyelundupan BBM ilegal. Sejumlah pengusaha nakal sengaja menampung BBM dengan harga murah, lalu dijual lagi dengan harga yang lebih mahal.

Padahal, saat ini cadangan minyak bumi di Tanah Air terus menyusut. Dampaknya, impor minyak bumi pun terus bertambah, seiring dengan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus membengkak akibat pertambahan kendaraan roda dua dan roda empat yang cukup signifikan.

Sampai kapan oknum-oknum penyelundup BBM ilegal ini terus dibiarkan memetik keuntungan berlimpah dengan merugikan negara? Harus ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum, agar pelaku BBM ilegal jera. Jika tidak, maka praktik ini akan terus berlangsung dan keuangan negara terus dihisap.

Perlu diingat kekayaan sumber daya alam khususnya energi di negeri ini suatu saat akan habis. Saat ini saja, negara sudah bergantung dengan pasokan BBM dari negara lain cukup besar. Untuk itu, distribusinya harus diawasi secara ketat, guna meminimalisir pihak-pihak tertentu yang akan menyelundukan BBM secara ilegal. (*)  

Editor :