• Rabu, 06 Agustus 2025

Disperindag : Kelangkaan Gula Akibat Pergeseran Musim Tanam dan Giling Tebu

Selasa, 10 Maret 2020 - 21.01 WIB
204

Foto: Ist

Bandar Lampung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Satria Alam, mengatakan bahwa kenaikan harga gula pasir di pasaran terjadi akibat pergeseran musim tanam dan giling tebu, akibat musim kemarau panjang beberapa bulan yang lalu.

"Seperti yang kita ketahui harga gula pasir di pasaran mencapai Rp15.500 per kilogram, hal tersebut terjadi akibat adanya pergeseran musim tanam dan giling tebu, " ujar Kepala Dinas Perdagangan Satria Alam saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (10/3/2020).

Ia menjelaskan, pergeseran musim tanam dan giling tebu secara nasional terjadi akibat adanya musim kemarau panjang. "Tahun lalu seperti yang kita ketahui sempat terjadi kekeringan, sehingga terjadi pergeseran musim tanam tebu dan musim giling, dan semua ini diluar kendali manusia" katanya.

Lampung sebagai salah satu lumbung gula menghasilkan lebih dari 700.000 ton gula yang didistribusikan ke sejumlah daerah. "Provinsi Lampung menghasilkan rata-rata lebih dari 700.000 ton gula yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah daerah, akibat kurangnya pasokan gula tentu mempengaruhi distribusi gula ke daerah lain" katanya.

Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah Lampung telah mengupayakan berbagai hal untuk menstabilkan harga gula di pasaran. "Pemerintah pusat dan Lampung telah melakukan beberapa upaya dan langkah cepat untuk menstabilkan harga gula di pasaran akibat kekosongan pasokan, yaitu dengan mengizinkan impor gula untuk sementara waktu, serta menggunakan cadangan gula yang ada di produsen gula swasta ataupun BUMN " katanya.

Ia mengatakan, untuk menjaga stok gula tetap ada di Provinsi Lampung pihaknya memberikan arahan ke beberapa supermarket maupun minimarket untuk membatasi pembelian gula oleh konsumen.

 "Ya memang kita membatasi pembelian gula, ini supaya semua orang terpenuhi untuk kebutuhan gula dalam sehari-hari dan menghindari ada nya oknum yang akan melalukan penimbunan," tutupnya. (*)