Bung Kupas - Virus Corona yang sudah menyerang 61 negara, kini menjadi momok yang ditakuti oleh semua warga di dunia. Jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus Corona di seluruh dunia sampai Selasa (3/3), sudah mencapai 3.085 orang.

Selain menjadi wabah penyakit, virus Corona juga berdampak pada sektor ekonomi di hampir seluruh negara. Semua negara dipastikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat, sebagai akibat penyebaran Covid 19 yang terus meluas.

Di Indonesia, salah satu sektor yang sangat terdampak dengan adanya virus Corona adalah sektor farmasi. Pasalnya, 90% bahan baku obat-obatan di Tanah Air dipasok dari China dan India.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut. saat ini Indonesia masih menggantungkan 60% pasokan bahan baku obat-obatan dari China. Sedangkan 30% lainnya berasal dari India.

Erick Thohir pun dibuat pusing, jika bahan baku farmasi yang 30% dari India dan 60% dari China tidak ada. Di tengah kegelisahan yang terjadi, ada kabar gembira dari seorang peneliti asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur yang kabarnya menemukan obat sebagai penangkal ampuh virus Corona (Covid 19).

Tidak disangka dan diduga, penangkalnya adalah curcumin atau sari rempah-rempah yang ada pada jahe, kunyit, sereh dan temulawak, selama ini biasa dibuat bumbu masak serta minuman masyarakat Indonesia.

Di balik penemuan penangkal virus corona tersebut, ada sosok peneliti yang bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh. Ia adalah Chairul Anwar Nidom, seorang dosen di program studi Sains Veteriner Universitas Airlangga, Surabaya.⁣

Chairul Anwar Nidom merupakan salah satu peneliti di bidang flu burung di Indonesia. Putra Jawa Timur asli sempat mendalami spesialisasinya ini di University of Tokyo, Jepang.

Tidak heran, jika dulu negara penjajah seperti Belanda dan Jepang bersikeras ingin menguasai Nusantara. Kedua negara itu tergiur dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, salah satunya rempah-rempah yang ternyata memiliki banyak khasiat khususnya untuk obat-obatan.

Penemuan yang dilakukan Chairul Anwar Nidom, setidaknya bisa menjadi petimbangan pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan penelitian lebih dalam khasiat apa saja yang terkandung dalam rempah-rempah. Bukan tidak mungkin, jika rempah-rempah ini nantinya juga bisa menjadi bahan baku untuk farmasi. Jika itu terbukti, paling tidak bisa mengurangi ketergantungan negeri ini dari impor bahan baku farmasi dari China dan India. (*)

Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas Edisi Cetak, Rabu (04/03/2020) dengan judul 'Khasiat Rempah-rempah'