Rycko Menoza Siap Benahi Masalah Kemacetan di Bandar Lampung

Bakal Calon Wali Kota Bandar Lampung, Rycko Menoza saat menjadi narasumber dalam Bincang Santai Bung Kupas di studio Kupas TV, Kamis (27/2/2020). Foto: Erik/kupastuntas.co
Bandar Lampung - Tak dapat dipungkiri, kemacetan lalu lintas di Bandar Lampung semakin hari semakin parah. Terutama di jam-jam sibuk, yaitu jam berangkat dan pulang kerja. Kondisi macet yang lebih parah biasanya dialami para pengendara saat melintas di pintu perlintasan Kereta Api (KA) yang sedang dilewati KA Babaranjang.
Kondisi ini menjadi salah satu perhatian serius bagi Bakal Calon Wali Kota Bandar Lampung, Rycko Menoza. Menurut Rycko, kemacetan terjadi di semua kota-kota besar karena pertumbuhan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan penambahan ruas jalan. Kondisi ini diperparah karena pola masyarakat yang saat ini didominasi penggunaan transportasi online.
Lantas, apa solusi dari Rycko? Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Lampung (FOKMAL) ini mengusung program pembangunan transportasi umum monorel. Pembangunan monorel ini juga akan membawa Kota Tapis Berseri menjadi kota yang lebih maju dan modern.
“Pemerintah harus hadir untuk dapat menyediakan transportasi
publik untuk masyarakat, misalnya monorel. Tapi transportasi publik harus yang
nyaman. Saat ini banyak angkot yang beroperasi sudah tidak nyaman. Ini juga
mesti dibenahi sehingga masyarakat mau menggunakan angkutan umum,” kata Rycko
saat berkungjung ke Kantor Kupas Tuntas pada Kamis
(27/2/2020) bersama sejumlah tim pemenangannya.
Selain itu, transportasi umum juga harus didukung dengan sarana yang layak. Seperti terminal yang aman dan bebas dari gangguan kriminalitas. Sehingga dapat meyakinkan masyarakat untuk menggunakan layanan ini. Dalam mewujudkannya, Rycko akan menggaet investor atau menjemput pendanaan dari pemerintah pusat.
“Apalagi Pak Arinal (Gubernur) akan membangun moda transportasi alternatif kereta dari Bandara Radin Inten II ke Bandar Lampung, ini kan sangat baik. Jadi masyarakat bisa naik kereta api dari Branti sampai ke Rajabasa. Dari Rajabasa ke tempat-tempat strategis di Bandar Lampung kita sambung dengan monorel. Ini nggak serta merta pakai APBD, bisa anggaran pusat atau investor,” tandasnya.
Ketua Harian Lampung Sai ini menilai, sudah saatnya Kota Bandar Lampung mengubah wajahnya menjadi kota modern dan bersaing dengan kota-kota lainnya. Maka pemkot juga harus menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk semua masyarakat, termasuk bagi kaum difabel. Rycko mengatakan trotoar bagi pejalan kaki dan kaum difabel di Bandar Lampung saat ini belum memadai
“Trotoar saat ini sangat tidak layak. Selain tinggi-tinggi, saat turun hujan juga licin, ini kan tidak baik untuk pejalan kaki dan kaum difabel. Untuk mendukung kota modern, trotoar yang layak harus tersedia,” tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Tegaskan Pengawasan Ketat Pangan Program MBG, Targetkan Nol Kasus Keracunan
Rabu, 10 September 2025 -
Rayakan HUT ke-24, RS Urip Sumoharjo Mantapkan Diri Jadi Rumah Sakit Rujukan Nasional
Rabu, 10 September 2025 -
Komitmen Perkuat SPIP, UIN Raden Intan Lampung Tingkatkan Tata Kelola yang Baik dan Sesuai Aturan
Rabu, 10 September 2025 -
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
Rabu, 10 September 2025