Hardi Jual Kursi Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Hardi sedang membuat kursi berbahan bambu. Foto: Agus/Kupas Tuntas
Lampung Timur - Hardi, pria yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) warga Desa Labuhanratu Baru, Kecamatan Way Jepara itu memiliki keterampilan mengolah bambu menjadi meja kursi. Kini, keterampilan yang ia pelajari secara otodidak ini menjadi sumber penghasilannya.
Pria lajang yang hanya tinggal bersama ibunya ini termasuk warga berpenghasilan menengah ke bawah, namun belum pernah menerima bantuan modal dari pemerintah daerah setempat.
Dikatakan Hardi, 90 persen bahan baku yang ia buat menjadi kursi adalah jenis bambu hitam yang harus ia beli dari pihak lain. "Faktor utama modal, kalau pas tidak punya modal ya tidak bisa buat kursi," kata Hardi.
Satu set kursi yang dibuatnya dijual seharga Rp800 ribu. Uang hasil penjualan digunakan untuk modal membeli bambu. Tidak jarang uang hasil menjual kursi b habis untuk keperluan lain. "Kalau pas ada keperluan mendadak seperti berobat, dan kebutuhan makan atau yang lainnya dan tidak ada uang, terpaksa uang persiapan untuk beli bambu digunakan untuk yang lainnya," ujar Hardi.
Selain menjual kursi, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari Hardi dibantu ibunya yang menjadi jasa tukang urut. Sebab, tidak setiap hari kursi bambu buatannya laku. "Ya ibu hampir setiap hari ngurut disuruh orang, upahnya untuk makan," ujar pria berusia 28 tahun itu.
Hardi dan ibunya tinggal di sebuah rumah sederhana berdinding bata. Untuk penerangan, Hardi masih harus menumpang listrik milik tetangga dengan membantu biaya pembayaran pulsa listrik setiap bulan. "Ya setiap bulan saya bantu bayar listrik tetangga, karena belum punya kwh sendiri," kata Hardi. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Lampung Timur Lantik 29 Pejabat Administrator Baru
Jumat, 12 September 2025 -
Suara Rakyat Sumatera Menggema di Lampung Timur, Bersatu Menolak Perampasan Tanah Rakyat
Senin, 08 September 2025 -
Kecelakaan Innova vs Honda Beat di Sribhawono Lamtim, Tiga Orang Kritis
Minggu, 07 September 2025 -
Soroti Konflik Agraria, Inayah Wahid: Negara Terus Sakiti Rakyat
Minggu, 07 September 2025