Dinilai Perhatikan Nasib Guru Honorer, PGRI Lampung Apresiasi Kepemimpinan Dendi

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona foto bersama pengurus PGRI Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran saat acara Konferensi Kabupaten (Konkab) ke III PGRI Pesawaran tahun 2020 di Balai Desa Kutoharjo, Kecamatan Gedong Tataan, Minggu (23/2/2020). Foto: Reza
Pesawaran-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Lampung mengapresiasi kepemimpinan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, yang dianggap memperhatikan kesejahteraan tenaga guru, khususnya guru honorer.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PGRI Provinsi Lampung M. Ilyas, saat acara Konferensi Kabupaten (Konkab) ke III PGRI Pesawaran tahun 2020 di Balai Desa Kutoharjo, Kecamatan Gedong Tataan, Minggu (23/2/2020).
"Pada pemberian penghargaan yang akan dilakukan PGRI nanti, kami berencana mengusulkan pak Bupati (Dendi Ramadhona) untuk diberi penghargaan karena dianggap telah memperhatikan nasib guru, khususnya guru honorer. Dimana sebelumnya pak Bupati telah memberikan SK bupati dan insentif untuk ribuan guru honorer yang ada di Kabupaten Pesawaran," ungkapnya.
Ia pun mengatakan, PGRI harus mampu terus menjaga eksistensi dalam hal peningkatan pendidikan. "Kami ingin kepada jajaran pengurus yang baru nanti bisa segera menyusun jajaran organisasinya yang baru, untuk selanjutnya segera bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal membahas untuk peningkatan dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran," katanya.
Sementara Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona menyatakan bahwa PGRI adalah suatu organisasi profesi guru yang memiliki peran besar dalam dunia pendidikan.
"Saya ingin PGRI bisa terus memberikan ide-ide baru yang tujuannya untuk terus memperbaiki dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran, dimana seluruh anggota PGRI ini hampir semuanya merupakan pelaku aktif di dunia pendidikan," kata Dendi.
Dijelaskannya, saat ini masih ada sejumlah dinamika yang terjadi pada dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran. "Saya harap PGRI bisa menjadi wadah guna menjalin sinergitas yang baik dengan Pemkab Pesawaran, seperti bisa memberikan saran dan masukan yang saya yakin masih banyak persoalan pada dunia pendidikan kita mulai dari sarana dan prasarana, kesejahteraan guru, ketersediaan guru hingga penerimaan murid sekolah, yang perlu dicarikan solusinya bersama-sama," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Harga Cabai di Pesawaran Turun, Warga Mulai Bernapas Lega
Sabtu, 18 Oktober 2025 -
Reses di Serno Widodo Pesawaran, Sudin Turun Langsung Edukasi Warga Soal Hukum, Bahaya Narkoba Judi Online dan Pinjol
Rabu, 15 Oktober 2025 -
Reses di Negeri Katon, Sudin Ajak Masyarakat Pesawaran Cegah Narkoba, Judi Online dan Pinjol
Rabu, 15 Oktober 2025 -
Permen Herbal dari Hutan Pesawaran, Inovasi Manis Petani Wono Harjo
Rabu, 15 Oktober 2025
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PGRI Provinsi Lampung M. Ilyas, saat acara Konferensi Kabupaten (Konkab) ke III PGRI Pesawaran tahun 2020 di Balai Desa Kutoharjo, Kecamatan Gedong Tataan, Minggu (23/2/2020).
"Pada pemberian penghargaan yang akan dilakukan PGRI nanti, kami berencana mengusulkan pak Bupati (Dendi Ramadhona) untuk diberi penghargaan karena dianggap telah memperhatikan nasib guru, khususnya guru honorer. Dimana sebelumnya pak Bupati telah memberikan SK bupati dan insentif untuk ribuan guru honorer yang ada di Kabupaten Pesawaran," ungkapnya.
Ia pun mengatakan, PGRI harus mampu terus menjaga eksistensi dalam hal peningkatan pendidikan. "Kami ingin kepada jajaran pengurus yang baru nanti bisa segera menyusun jajaran organisasinya yang baru, untuk selanjutnya segera bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal membahas untuk peningkatan dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran," katanya.
Sementara Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona menyatakan bahwa PGRI adalah suatu organisasi profesi guru yang memiliki peran besar dalam dunia pendidikan.
"Saya ingin PGRI bisa terus memberikan ide-ide baru yang tujuannya untuk terus memperbaiki dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran, dimana seluruh anggota PGRI ini hampir semuanya merupakan pelaku aktif di dunia pendidikan," kata Dendi.
Dijelaskannya, saat ini masih ada sejumlah dinamika yang terjadi pada dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran. "Saya harap PGRI bisa menjadi wadah guna menjalin sinergitas yang baik dengan Pemkab Pesawaran, seperti bisa memberikan saran dan masukan yang saya yakin masih banyak persoalan pada dunia pendidikan kita mulai dari sarana dan prasarana, kesejahteraan guru, ketersediaan guru hingga penerimaan murid sekolah, yang perlu dicarikan solusinya bersama-sama," jelasnya. (*)
- Penulis :
- Editor :
Berita Lainnya
-
Sabtu, 18 Oktober 2025
Harga Cabai di Pesawaran Turun, Warga Mulai Bernapas Lega
-
Rabu, 15 Oktober 2025
Reses di Serno Widodo Pesawaran, Sudin Turun Langsung Edukasi Warga Soal Hukum, Bahaya Narkoba Judi Online dan Pinjol
-
Rabu, 15 Oktober 2025
Reses di Negeri Katon, Sudin Ajak Masyarakat Pesawaran Cegah Narkoba, Judi Online dan Pinjol
-
Rabu, 15 Oktober 2025
Permen Herbal dari Hutan Pesawaran, Inovasi Manis Petani Wono Harjo