• Jumat, 04 Juli 2025

NU Tolak Pemulangan 600 WNI Eks ISIS ke Indonesia

Rabu, 12 Februari 2020 - 13.41 WIB
93

Ketua PBNU Pusat Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., yang didampingi Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim meresmikan koin Muktamar di Ponpes Darussalamah, Braja Dewa. Foto: Agus Susanto/Kupastuntas.co

Lampung Timur - Nahdlatul Ulama (NU) menolak keras pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah. Dengan alasan demi membuat aman, nyaman dan tentram bagi 250 juta jiwa yang ada di Indonesia saat ini.

Hal tersebut dikatakan dengan tegas oleh Ketua PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., saat berkunjung di Pondok Pesantren Darusallamah, di Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Senin (11/2/2020) malam.

Ketua PBNU Pusat tersebut mengatakan pada 11 Februari Menteri Luar Negeri Retno mendatangi kantor PBNU untuk meminta masukan terkait wacana pemulangan 600 WNI yang tinggal di Suriah untuk kembali ke Indonesia. "Saya menjawab tegas NU menolak keras dengan pemulangan WNI yang sudah tergabung dengan ISIS," tegas Said Aqil Siroj.

Bahkan kata Said Aqil Siraj, 600 warga Indonesia yang saat ini tinggal di Suriah sudah jelas-jelas membakar paspornya dengan alasan tidak lagi pulang ke Indonesia. Penolakan tersebut juga mengingat masa lalu setelah pulangnya Amrozi, Imam Samudra, dan Aligufron dari Afganistan yang melakukan pengeboman di Bali.

"Dasar NU jelas, ingin membuat nyaman dan aman 250 juta jiwa warga indonesia, bila dibanding dengan 600 jiwa yang berpotensi membuat gaduh, ini pandangan secara politik," kata Said Aqil.

Secara agama (muslim), ujar Said Aqil Siraj, di dalam Alquran pada surat Ahzab ayat 60 orang orang yang membuat gaduh di Kota Madinah agar di usir. "Ini Alquran, ini pandangan agama, maka NU tetap menolak keras wacana pemulangan eks 600 WNI yang saat ini di Suriah," kata Said Aqil Siraj. (*)

Editor :