• Sabtu, 12 Juli 2025

Hati-hati! Sudah Dua Minggu Pintu Perlintasan Kereta Api Belakang Polinela Tidak Berfungsi

Selasa, 11 Februari 2020 - 15.35 WIB
612

Palang pintu perlintasan kereta api di belakang Polinela tidak berfungsi sejak 2 minggu terakhir. Foto: Ria

Bandar Lampung-Pintu perlintasan kereta api JPL 14.Hi Komarudin atau tepatnya di belakang kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Bandar Lampung tidak berfungsi sejak dua minggu terakhir.

Tidak berfungsinya pintu perlintasan kereta api lantaran tersambar petir saat terjaid hujan deras beberapa waktu lalu.

"Kesambar petir sudah dua minggu ini belum ada perbaikan, was-was saya kalau seperti ini," ujar M Sholeh, petugas penjaga pintu perlintasan saat dikonfirmasi Selasa (11/2/2020).

M  Sholeh mengaku sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanjung Karang  namun belum ada perbaikan hingga sekarang.

"Mereka mah iya iya aja mbak, tapi tidak ada buktinya sampai sekarang," ungkapnya.

Saat ini, petugas hanya mengandalkan alat manual seadanya seperti peluit serta handy talky (HT) untuk menjaga perlintasan. "HT ini jaraknya hanya 2 kilometer mbak, kadang juga sinyalnya jelek jadi suara putus-putus," keluhnya.

Di perlintasan ini, dalam 24 jam kereta api bisa melintas sebanyak 54 kali. Sementara kereta babaranjang akan melintas dalam selang waktu 15 sampai 20 menit sekali.

Untuk menjaga palang pintu perlintasan tetap terbuka, petugas mengikat dengan tali tambang. "Saya mah takut mbak, terkadang masih saja ada kendaraan yang menerobos, pokoknya semerawutlah apalagi kalau pagi jam berangkat kerja," imbuhnya. (*)

 

Editor :
Bandar Lampung-Pintu perlintasan kereta api JPL 14.Hi Komarudin atau tepatnya di belakang kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Bandar Lampung tidak berfungsi sejak dua minggu terakhir.

Tidak berfungsinya pintu perlintasan kereta api lantaran tersambar petir saat terjaid hujan deras beberapa waktu lalu.

"Kesambar petir sudah dua minggu ini belum ada perbaikan, was-was saya kalau seperti ini," ujar M Sholeh, petugas penjaga pintu perlintasan saat dikonfirmasi Selasa (11/2/2020).

M  Sholeh mengaku sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanjung Karang  namun belum ada perbaikan hingga sekarang.

"Mereka mah iya iya aja mbak, tapi tidak ada buktinya sampai sekarang," ungkapnya.

Saat ini, petugas hanya mengandalkan alat manual seadanya seperti peluit serta handy talky (HT) untuk menjaga perlintasan. "HT ini jaraknya hanya 2 kilometer mbak, kadang juga sinyalnya jelek jadi suara putus-putus," keluhnya.

Di perlintasan ini, dalam 24 jam kereta api bisa melintas sebanyak 54 kali. Sementara kereta babaranjang akan melintas dalam selang waktu 15 sampai 20 menit sekali.

Untuk menjaga palang pintu perlintasan tetap terbuka, petugas mengikat dengan tali tambang. "Saya mah takut mbak, terkadang masih saja ada kendaraan yang menerobos, pokoknya semerawutlah apalagi kalau pagi jam berangkat kerja," imbuhnya. (*)

 

Berita Lainnya

-->