Hati-hati! Sudah Dua Minggu Pintu Perlintasan Kereta Api Belakang Polinela Tidak Berfungsi

Palang pintu perlintasan kereta api di belakang Polinela tidak berfungsi sejak 2 minggu terakhir. Foto: Ria
Bandar Lampung-Pintu perlintasan kereta api JPL 14.Hi Komarudin atau tepatnya di belakang kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Bandar Lampung tidak berfungsi sejak dua minggu terakhir.
Tidak berfungsinya pintu perlintasan kereta api lantaran tersambar petir saat terjaid hujan deras beberapa waktu lalu.
"Kesambar petir sudah dua minggu ini belum ada perbaikan, was-was saya kalau seperti ini," ujar M Sholeh, petugas penjaga pintu perlintasan saat dikonfirmasi Selasa (11/2/2020).
M Sholeh mengaku sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanjung Karang namun belum ada perbaikan hingga sekarang.
"Mereka mah iya iya aja mbak, tapi tidak ada buktinya sampai sekarang," ungkapnya.
Saat ini, petugas hanya mengandalkan alat manual seadanya seperti peluit serta handy talky (HT) untuk menjaga perlintasan. "HT ini jaraknya hanya 2 kilometer mbak, kadang juga sinyalnya jelek jadi suara putus-putus," keluhnya.
Di perlintasan ini, dalam 24 jam kereta api bisa melintas sebanyak 54 kali. Sementara kereta babaranjang akan melintas dalam selang waktu 15 sampai 20 menit sekali.
Untuk menjaga palang pintu perlintasan tetap terbuka, petugas mengikat dengan tali tambang. "Saya mah takut mbak, terkadang masih saja ada kendaraan yang menerobos, pokoknya semerawutlah apalagi kalau pagi jam berangkat kerja," imbuhnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dalih Beli Alat, Oknum Dokter di RSUD Abdul Moeloek Diduga Minta Uang Rp 8 Juta ke Pasien BPJS
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Harga Singkong di Lampung Anjlok, Haru Nurdin: Pabrik Sulit Bertahan dan Petani Jadi Korban
Kamis, 21 Agustus 2025 -
SMA dan SMK di Bandar Lampung Hasilkan 31 Ton Sampah per Hari
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Kasus DBD di Bandar Lampung Capai 309, Diskes Gerakan PSN 3M Plus
Kamis, 21 Agustus 2025
Tidak berfungsinya pintu perlintasan kereta api lantaran tersambar petir saat terjaid hujan deras beberapa waktu lalu.
"Kesambar petir sudah dua minggu ini belum ada perbaikan, was-was saya kalau seperti ini," ujar M Sholeh, petugas penjaga pintu perlintasan saat dikonfirmasi Selasa (11/2/2020).
M Sholeh mengaku sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanjung Karang namun belum ada perbaikan hingga sekarang.
"Mereka mah iya iya aja mbak, tapi tidak ada buktinya sampai sekarang," ungkapnya.
Saat ini, petugas hanya mengandalkan alat manual seadanya seperti peluit serta handy talky (HT) untuk menjaga perlintasan. "HT ini jaraknya hanya 2 kilometer mbak, kadang juga sinyalnya jelek jadi suara putus-putus," keluhnya.
Di perlintasan ini, dalam 24 jam kereta api bisa melintas sebanyak 54 kali. Sementara kereta babaranjang akan melintas dalam selang waktu 15 sampai 20 menit sekali.
Untuk menjaga palang pintu perlintasan tetap terbuka, petugas mengikat dengan tali tambang. "Saya mah takut mbak, terkadang masih saja ada kendaraan yang menerobos, pokoknya semerawutlah apalagi kalau pagi jam berangkat kerja," imbuhnya. (*)
- Penulis : Siti Khoiriah
- Editor :
Berita Lainnya
-
Kamis, 21 Agustus 2025
Dalih Beli Alat, Oknum Dokter di RSUD Abdul Moeloek Diduga Minta Uang Rp 8 Juta ke Pasien BPJS
-
Kamis, 21 Agustus 2025
Harga Singkong di Lampung Anjlok, Haru Nurdin: Pabrik Sulit Bertahan dan Petani Jadi Korban
-
Kamis, 21 Agustus 2025
SMA dan SMK di Bandar Lampung Hasilkan 31 Ton Sampah per Hari
-
Kamis, 21 Agustus 2025
Kasus DBD di Bandar Lampung Capai 309, Diskes Gerakan PSN 3M Plus