Warga Demo Tuntut Stop Mafia Pangan Program BPNT di Provinsi Lampung
Komite Aksi Program Kawal Presiden datangi Kantor Gubernur Lampung, Kamis (16/1/2020). Foto: Siti
Bandar Lampung - Sekelompok massa dari Komiter Aksi Program Kawal Presiden menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Provinsi Lampung, Kamis (16/1/2020).
Demo tersebut menuntut penyelesaian polemik bantuan sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diduga tidak sesuai dengan regulasi dan tidak tepat sasaran.
Puluhan peserta aksi, tampak membentangkan spanduk dan menggunakan mobil angkutan umum sebagai panggung orasi. Koordinator aksi, Heri Usman mengatakan, aksi dilakukan untuk mendesak Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengambil tindakan tegas.
"Ini demo yang sudah kesekian kalinya, namun belum ada tindakan apapun dari Pemerintah," ujarnya.
Lanjut Heri, di Lampung Tengah setiap KPM (keluarga penerima manfaat), dulunya menerima Rp110 ribu, sekarang tunai hanya menerima 8 kg beras yang dihargai Rp9 ribu perkilo dan 6 butir telur yang dihargai Rp1500 perbutirnya.
"Itukan artinya ada sisa uang rakyat yang kita tidak tahu ke mana lagi alurnya," ujarnya.
Di Lampung Tengah, ujar Heri ada 89 ribu penerima KPM yang kalau dikalikan dengan sisa uang tersebut bisa mencapai miliaran rupiah.
"Yang seperti itu kok Pemerintah diam saja tidak ada tindak lanjutnya," imbuhnya.
Lanjut Heri, jika aksi tersebut tidak mendapat tanggapan dari pemerintah setempat, maka Komiter Aksi Program Kawal Presiden akan melaporkan khusus ke Kementerian Sosial dan Bulog. (*)
Berita Lainnya
-
Ingatkan Ruang Gerak Kota Kian Terbatas, APEKSI Dorong Kebijakan Nasional Lebih Kontekstual
Sabtu, 20 Desember 2025 -
Gubernur Lampung: Kota yang Bertahan adalah Kota yang Mau Belajar dan Berani Berubah
Sabtu, 20 Desember 2025 -
Komwil APEKSI Soroti Penguatan Otonomi Daerah dan Kolaborasi Antarkota Jelang 2026
Sabtu, 20 Desember 2025 -
Diresmikan Gubernur Lampung, Embung Kemiling Senilai Rp 6,98 Miliar Jadi Solusi Banjir dan Ruang Publik Warga
Sabtu, 20 Desember 2025









