Diduga Depresi, Calon Kepala Pekon di Wonosobo Coba Bunuh Diri

Ilustrasi
Tanggamus-Ed (34), calon Kepala Pekon Kalisari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, mencoba melakukan bunuh diri menggunakan pisau, Senin (13/1/2020). Beruntung, aksi nekat Ed dipergoki istrinya In (25), yang langsung merebut pisau dari tangan suaminya.
Akbat kejadian itu, Ed (34) bersimbah darah dengan luka pada bagian dada. Sementara In (25) yang sedang hamil muda, mengalami di bagian tangan, perut dan kaki.
Informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, Ed nekat melakukan percobaan bunuh diri diduga karena depresi menghadapi proses pencalonan dirinya sebagai calon kepala pekon.
Jo (65), ayah Ed yang mendengar teriakan menantunya In, tanpa pikir panjang langsung mendobrak pintu kamar yang terkunci dari dalam. Saat itulah, Ed sudah terkapar bersimbah darah. Sedangkan menantunya, In yang mengalami luka.
“Saat itu saya masih di belakang bersama istri dan nenek Ed (ibu). Saat mendengar teriakan In, saya langsung lari ke arah suara, dan saya dobrak pintu kamarnya. Di sana saya melihat anak saya Ed sudah terkapar dan si In lari keluar dengan rasa ketakutan dan juga bersimbah darah,” kata Jo.
Jo pun langsung membawa Ed ke RSUD Batin Mangunang Kota Agung. Sementara warga setempat, Burhan menduga, Ed mengalami depresi karena dicalonkan warga maju sebagai calon kepala pekon.
Pasalnya, beberapa hari terakhir Ed kerap terlihat bengong. “Kami menduga Ed mengalami depresi berat karena beberapa hari ini dia sering bengong, entah masalah apa kami kurang paham. Kalau masalah keluarga saya kira bukan karena mereka menikah baru 4 bulan. Dugaan kami sementara mungkin beban yang dia dipikul karena dicalonkan menjadi kepala pekon,” katanya. Saat ini keduanya telah menjalani operasi dan sedang dalam perawatan keluarga. (*)
Berita Lainnya
-
Disdikbud Lampung Tetapkan 35 SMA Negeri Unggul, SMAN 1 Kotaagung Masuk Daftar
Kamis, 08 Mei 2025 -
PT AUTJ BUMD Tanggamus Kini Terbengkalai, Berujung Investigasi Inspektorat
Senin, 05 Mei 2025 -
Belum Dibayar Empat Bulan, PHL dan Pegawai RSUD Batin Mangunang Tanggamus Mengeluh
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Pelayanan RSUDBM Tanggamus Tuai Keluhan, Bupati Janji Benahi dalam Tiga Bulan
Jumat, 02 Mei 2025
Akbat kejadian itu, Ed (34) bersimbah darah dengan luka pada bagian dada. Sementara In (25) yang sedang hamil muda, mengalami di bagian tangan, perut dan kaki.
Informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, Ed nekat melakukan percobaan bunuh diri diduga karena depresi menghadapi proses pencalonan dirinya sebagai calon kepala pekon.
Jo (65), ayah Ed yang mendengar teriakan menantunya In, tanpa pikir panjang langsung mendobrak pintu kamar yang terkunci dari dalam. Saat itulah, Ed sudah terkapar bersimbah darah. Sedangkan menantunya, In yang mengalami luka.
“Saat itu saya masih di belakang bersama istri dan nenek Ed (ibu). Saat mendengar teriakan In, saya langsung lari ke arah suara, dan saya dobrak pintu kamarnya. Di sana saya melihat anak saya Ed sudah terkapar dan si In lari keluar dengan rasa ketakutan dan juga bersimbah darah,” kata Jo.
Jo pun langsung membawa Ed ke RSUD Batin Mangunang Kota Agung. Sementara warga setempat, Burhan menduga, Ed mengalami depresi karena dicalonkan warga maju sebagai calon kepala pekon.
Pasalnya, beberapa hari terakhir Ed kerap terlihat bengong. “Kami menduga Ed mengalami depresi berat karena beberapa hari ini dia sering bengong, entah masalah apa kami kurang paham. Kalau masalah keluarga saya kira bukan karena mereka menikah baru 4 bulan. Dugaan kami sementara mungkin beban yang dia dipikul karena dicalonkan menjadi kepala pekon,” katanya. Saat ini keduanya telah menjalani operasi dan sedang dalam perawatan keluarga. (*)
- Penulis : Sayuti
- Editor :
Berita Lainnya
-
Kamis, 08 Mei 2025
Disdikbud Lampung Tetapkan 35 SMA Negeri Unggul, SMAN 1 Kotaagung Masuk Daftar
-
Senin, 05 Mei 2025
PT AUTJ BUMD Tanggamus Kini Terbengkalai, Berujung Investigasi Inspektorat
-
Sabtu, 03 Mei 2025
Belum Dibayar Empat Bulan, PHL dan Pegawai RSUD Batin Mangunang Tanggamus Mengeluh
-
Jumat, 02 Mei 2025
Pelayanan RSUDBM Tanggamus Tuai Keluhan, Bupati Janji Benahi dalam Tiga Bulan