• Minggu, 17 November 2024

Tangkal Banjir, Petani Desa Sukorahayu Dapat Bantuan Alat Pertanian

Selasa, 07 Januari 2020 - 19.36 WIB
99

Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Labuhanmaringgai Mujyono menyerahkan bantuan mesin penyedot air untuk petani kepada Kepala Desa Sukorahayu Khasbullah. Foto: Agus/kupastuntas.co

Lampung Timur - Petani desa tertinggal yang ada di Kecamatan Labuhanmaringgai, yakni Desa Sukorahayu, terus dimanjakan oleh pemerintah dengan memberikan berbagai alat kebutuhan tani dan pembangunan irigasi guna penangkal banjir, Selasa (7/1/2020).

Kepala Desa Sukorahayu, Khasbullah dihadapan puluhan petani mengatakan, semua bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah baik berupa peralatan mesin atau pembangunan fisik di seputaran sawah agar bisa di manfaatkan dengan baik dan dijaga dengan bersama-sama.

Tujuan pemerintah memberikan berbagai bantuan pertanian tak lain agar produksi panen meningkat dan ketahanan pangan tercukupi dengan baik. "Kalau sudah diberi bantuan, kreatifitas bertani harus di tingkatkan, jika hasil panen meningkat tentu yang diuntungkan tidak lain petani sendiri,” kata Khasbullah.

Untuk 2019, dijelaskannya, bantuan yang terkucur yaitu 6 unit pompa penyesot air, yang berfungsi untuk mesin penyedot air jika musim kemarau, dan juga 660 obat herbal jenis cair yang berfungsi untuk menetralitaskan suhu tanah agar subur dengan tanaman.

Yang paling bermanfaat untuk banyak petani yaitu, pembangunan irigasi tersier sepanjang 1.650 meter dan sekunder 630 meter, dengan terbangunnya irigasi tersebut bertujuan agar petani di Desa Sukorahayu bisa melakukan masa tanam dua kali dalam satu musim yaitu musim panas dan musim rendeng.

Sebelumnya, jika musim rendeng (hujan) petani selalu mengalami gagal panen akibat lahan (sawah) terendam banjir, sehingga banyak petani enggan bertanam dimusim hujan, namun dengan terbangunnya dua jenis irigasi tersebut yang sudah di desain untuk menangkal banjir.

"Mulai tahun ini petani di desa kami bisa bercocok tanam padi dan tidak khawatir lagi dengan banjir sebab sudah ada irigasi yang berfungsi untuk membuang air bah (hujan) menuju sungai penet,” terangnya.

Kedepan harapan Kepala Desa Sukorahayu sawah seluas 180 hektar yang berbatasan langsung dengan hutan TNWK itu bisa menaikan produksi padi setidaknya 20 hingga 30 persen karena dalam satu musim bisa bertanam dua kali.

Editor :