Sidang Suap Fee Proyek Lampura, Saksi Yulias Sebut Ada Aliran Dana ke Polda
Yulias Dwi Antara (baju coklat) saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Senin (6/1/2020). Foto: Oscar
Bandar Lampung - Yulias Dwi Antara selaku mantan Kabid Bina Marga Dinas PU-PR Lampung Utara menyebut, ada aliran dana fee proyek yang mengalir ke Polda Lampung. Yulias mengaku sudah empat kali menemani Syahbudin melakukan penyerahan.
Hal itu disampaikan Yulias Dwi Antara saat menjadi saksi dalam persidangan lanjutan kasus suap fee proyek di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dengan terdakwa Candra Safari (Direktur CV Dispasanta Pratama) di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Senin (6/1/2020).
Dalam sidang kali ini, ada lima orang saksi yang dihadirkan, yakni Desyadi (Kepala BPKAD Lampung Utara), Yunanda (Kabid Cipta Karya Dinas PU-PR Lampung Utara), Yulias Dwi Antara (Mantan Kabid Bina Marga Dinas PU-PR Lampung Utara), Yuri Saputra (Petugas PPTK) dan Enda Mukti (Bendahara Dinas PU-PR).
Yang menarik, dalam keterangannya saksi Yulias Dwi Antara menyebut ada aliran dana fee proyek ke Polda Lampung, saat dicecar pertanyaan oleh JPU KPK, Taufiq Ibnugroho.
Tak sampai disitu, JPU KPK Taufiq pun membacakan isi BAP saksi Yulias. “Saya bacakan BAP saudara, pekerjaan tahun 2017 paket senilai Rp289 miliar, dengan ada fee Rp57 miliar. Fee itu diserahkan melalui saya, dari Hendrico dan Mangku Alam, apa itu benar?,” tanya Taufiq.
Yulias pun tak bisa mengelak setelah Taufiq membacakan isi BAP tersebut. “Lantas uang fee pernah ditugaskan diserahkan ke siapa, ke bupati?" tanya JPU lagi.
Yulias pun mengaku pernah menyerahkan beberapa uang, namun ia tidak tahu berapa nominalnya, karena sudah ada di dalam amplop. “Hanya beberapa instansi. Pernah juga mengantarkan (uang) ke Polda Lampung, tapi saya hanya menemani Pak Syahbudin (Kepala Dinas PU-PR Lampura), karena diajak,” kata Yulias.
Yulias membeberkan, sudah empat kali ikut dalam penyerahan uang tersebut. "Dari tahun 2016 sampai 2018, ada empat kali," ujar Yulias menjawab pertanyaan JPU. (*)
Berita Lainnya
-
Industri Udang Terdampak Pasar Global, Pemprov Lampung Fokus Garap Pasar Domestik
Jumat, 19 Desember 2025 -
Majelis Jum’at Klasika Soroti Bencana Ekologis, Menimbang Peran Manusia di Balik Bencana Lingkungan
Jumat, 19 Desember 2025 -
Pemprov Lampung Perkuat Konektivitas, Kemantapan Jalan Tembus 79,79 Persen
Jumat, 19 Desember 2025 -
Penumpang Bandara Radin Inten II Tembus 1,09 Juta, InJourney Airports Siap Hadapi Nataru
Jumat, 19 Desember 2025
Hal itu disampaikan Yulias Dwi Antara saat menjadi saksi dalam persidangan lanjutan kasus suap fee proyek di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dengan terdakwa Candra Safari (Direktur CV Dispasanta Pratama) di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Senin (6/1/2020).
Dalam sidang kali ini, ada lima orang saksi yang dihadirkan, yakni Desyadi (Kepala BPKAD Lampung Utara), Yunanda (Kabid Cipta Karya Dinas PU-PR Lampung Utara), Yulias Dwi Antara (Mantan Kabid Bina Marga Dinas PU-PR Lampung Utara), Yuri Saputra (Petugas PPTK) dan Enda Mukti (Bendahara Dinas PU-PR).
Yang menarik, dalam keterangannya saksi Yulias Dwi Antara menyebut ada aliran dana fee proyek ke Polda Lampung, saat dicecar pertanyaan oleh JPU KPK, Taufiq Ibnugroho.
Tak sampai disitu, JPU KPK Taufiq pun membacakan isi BAP saksi Yulias. “Saya bacakan BAP saudara, pekerjaan tahun 2017 paket senilai Rp289 miliar, dengan ada fee Rp57 miliar. Fee itu diserahkan melalui saya, dari Hendrico dan Mangku Alam, apa itu benar?,” tanya Taufiq.
Yulias pun tak bisa mengelak setelah Taufiq membacakan isi BAP tersebut. “Lantas uang fee pernah ditugaskan diserahkan ke siapa, ke bupati?" tanya JPU lagi.
Yulias pun mengaku pernah menyerahkan beberapa uang, namun ia tidak tahu berapa nominalnya, karena sudah ada di dalam amplop. “Hanya beberapa instansi. Pernah juga mengantarkan (uang) ke Polda Lampung, tapi saya hanya menemani Pak Syahbudin (Kepala Dinas PU-PR Lampura), karena diajak,” kata Yulias.
Yulias membeberkan, sudah empat kali ikut dalam penyerahan uang tersebut. "Dari tahun 2016 sampai 2018, ada empat kali," ujar Yulias menjawab pertanyaan JPU. (*)
- Penulis :
- Editor :
Berita Lainnya
-
Jumat, 19 Desember 2025Industri Udang Terdampak Pasar Global, Pemprov Lampung Fokus Garap Pasar Domestik
-
Jumat, 19 Desember 2025Majelis Jum’at Klasika Soroti Bencana Ekologis, Menimbang Peran Manusia di Balik Bencana Lingkungan
-
Jumat, 19 Desember 2025Pemprov Lampung Perkuat Konektivitas, Kemantapan Jalan Tembus 79,79 Persen
-
Jumat, 19 Desember 2025Penumpang Bandara Radin Inten II Tembus 1,09 Juta, InJourney Airports Siap Hadapi Nataru









