• Kamis, 03 Juli 2025

Tiga Persoalan di Puskesmas Way Jepara Jadi PR Bupati Zaiful Bukhari

Sabtu, 28 Desember 2019 - 10.41 WIB
413

Bupati Lampung Timur meresmikan Puskesmas Way Jepara yang sudah status akreditasi utama. Foto: Agus

Lampung Timur - Beberapa persoalan masih menjadi persoalan bagi Bupati Lampung Timur. Hal-hal seperti, tempat pembuangan limbah, lokasi parkir dan kekurangan dokter masih menjadi kendala di Pusat Kesehatan Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) Way Jepara yang notabenya sudah terakreditasi utama.

Persoalan tersebut diutarakan Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhari saat meresmikan gedung Puskesmas di Desa Brajasakti, Kecamatan Way Jepara, Sabtu (28/12/2019). "Jika dilihat dari kondisi bangunan gedung dan jumlah pasien yang berobat di Puskesmas Way Jepara sepertinya lokasi parkir perlu diperluas," terang Zaiful Bukhari.

Oleh sabab itu, Zaiful Bukhari menyarankan agar pihak Puskesmas mengajukan proposal pelebaran lokasi parkir untuk memperluas lokasi parkir.

Zaiful mengatakan khawatir lokasi parkir terlalu sempit dan tidak bisa menampung kendaraan pasien.

"Kalau sudah penuh khawatir saya kendaraan akan dipaksa parkir di pinggir jalan dan menganggu pengguna jalan umum," kata Zaiful Bulhari.

Puskesmas Way Jepara sudah memiliki predikat akreditasi utama dan mampu melayani 80 pasien setiap harinya, sehingga Bupati meminta petugas puskesmas agar terus meningkatkan pelayanan. "Semua pasien memiliki hak yang sama, agar pegawai Puskes Way Jepara bisa melayani dengan maksimal tanpa ada yang dikhususkan," tegas Politisi Partai Demokrat tersebut.

Sementara, salah seorang pegawai Puskesmas, Sujadmiko mengusulkan, agar Bupati juga membenahi kondisi pembuangan limbah . Pasalnya kondisi tempat pembuangan limbah sudah tidak mampu menampung semua limbah sehingga berdampak pada polusi udara yang dapat mengganggu kesehatan warga. Selain itu, dia juga mengajukan penambahan dokter, sebab kata dia saat ini hanya ada dua dokter di puskesmas tersebut sementara satu dokter sedang cuti melahirkan. Artinya saat ini hanya ada satu dokter yang harus memeriksa lebih dari 80 pasien setiap harinya. "Kalau tidak ada penambahan dokter ditakutkan berdampak pada pelayanan pasien," kata Sujadmiko.

Menjawab dua hal tersebut, Zaiful Bukhari mengatakan akan secepatnya melakukan survei atas persoalan tempat pembuangan limbah. Sementara untuk persoalan kekurangan dokter, Bupati Lamtim ini mengatakan akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan. "Soal dokter nanti kami rapatkan dulu dengan pak Kadis Kesehatan," ujar Zaiful Bukhari. (*)

Editor :