• Kamis, 03 Juli 2025

Petani Lampung Timur Keluhkan Pupuk Subsidi Saat Musim tlTanam.

Minggu, 22 Desember 2019 - 12.26 WIB
213

Sejumlah kelompok tani Desa Brajacaka, Kecamatan Way Jepara, berdialoq soal keluhan petani, Minggu (22/12/2019). (Foto: Agus Susanto)

Lampung Timur - Petani Desa Brajacaka, Kecamatan Way Jepara, keluhkan keberadaan pupuk subsidi jenis Ponska, hal itu teruangkap saat melakukan dialoq dengan anggota DPRD Lamtim  Eka Agus Putra Jasutra, di Balai Desa Brajacaka, Minggu (22/12/2019).

Saat sesi tanya jawab, salah seorang petani bernama Suparman menyampaikan bahwa saat ini musim tanam di Desa Brajacaka, namun untuk mendapatkan pupuk Subsidi jenis Ponska merasa sulit,"sudah sulit beli nya kalau pun ada harus sepaket dengan pupuk yang tidak diperlukan petani".Kata Suparman.

Lanjutnya, pria sepuh dengan ungkapan yang tidak lancar itu, berharap wakil rakyat agar bisa membantu kesusahan petani soal pupuk subsidi jenis Ponska, dengan harapan petani bisa beli dengan mudah dan tidak ada beban paket pupuk lain. Terangnya jika membeli pupuk subsidi ponska harus membeli pupuk ponska yang non subsidi sebanyak 5 kilo sama artinya merugikan petani,"yang lima kilo tadi kami tidak perlu, tapi dipaksa beli dengan harga satu paket 180 ribu,".Kata Suparman.

Sementara itu, ketua Gabungan kelompok tani (Gaooktan) Desa Brajacaka Mustriono membantah bahwa pembelian pupuk subsidi jenis Ponska itu sulit di Desa Brajacaka,"bukan pupuk nya yang tidak ada, tapi petani yang belum punya uang, pada waktu pupuk itu datang, sehingga petani beli dengan waktu terlambat".Kata Mustriono.

Hasil dari dialoq dengan sejumlah petani Desa Brajacaka, Politisi Partai Nasdem tersebut memberikan solusi, agar kelompok tani bisa mengelola managemen keungan yang artinya agat bisa memiliki kas tabungan yang akan di gunakan untuk melakukan pembelian pupuk subsidi saat barang sudah turun, agar tidak terlambat dalam melakukan pemupukan,"tapi kalau sudah dibentuk managemen yang bagus dengan kelompok tani, pupuk tetap susah berarti yang nakal distributornya".Kata Agus Eka Putra Jasutra. (*)

Editor :