• Sabtu, 05 Juli 2025

Beri Kepastian Waktu Pelayanan, IPC Panjang Terapkan Aplikasi MOS

Jumat, 20 Desember 2019 - 19.09 WIB
222

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang atau IPC Panjang melaunching Aplikasi Marine Operating System (MOS) pada Jumat (20/12/2019). Foto: Ist

Bandar Lampung–PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang atau IPC Panjang melaunching Aplikasi Marine Operating System (MOS) pada Jumat (20/12/2019).

Marine Operating System (MOS) merupakan salah satu program digitalisasi yang diiplementasikan oleh IPC Panjang dalam memudahkan proses perencanaan, pencatatan, dan pelaporan dan informasi pelayanan kapal untuk pengguna jasa, dengan mengintegrasikan secara otomatis semua unsur dalam pelayanan, pemanduan dan penundaan di Pelabuhan Panjang.

Sebelum adanya Marine Operating System (MOS), pelanggan tidak mendapatkan informasi pandu/kapal tunda, karena pelanggan perlu berkomunikasi langsung dengan planner untuk penetapan pelayanan serta masih adanya potensi koreksi nota pelayanan.

Sedangkan dengan diluncurkannya aplikasi Marine Operating System (MOS) ini, pelanggan mendapatkan kepastian waktu pelayanan., koreksi nota dapat diminimalisir, pelayanan secara otomatis berjalan melalui MOS tanpa harus berkomunikasi dengan bagian pelayanan kapal serta semua data terlacak dan dapat dimonitor melalui dashboard pelayanan.

Go Live Marine Operating System (MOS) diluncurkan Gubernur Lampung yang diwakili Asisten Administrasi dan Umum Candri, serta dihadiri Forkopimda, stakeholder, asosiasi dan sejumlah pengguna jasa IPC Panjang.

Saat bersamaan, Asisten Administrasi dan Umum Candri, juga meresmikan Gudang CFS Pelabuhan Panjang, Green Port, Terminalisasi dan Elektrifikasi yang telah dilakukan oleh IPC Panjang.

Candri mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh IPC Panjang dalam mewujudkan visinya menjadi pelabuhan yang berkelas dunia, merupakan bentuk dukungan kepada Provinsi Lampung dalam bidang perdangan dengan menyediakan layanan yang memudahan pelanggan dalam mengirimkan barang–barang dari Provinsi Lampung.

“Saya harap dengan adanya gudang konsolidasi ini industry kreatif Provinsi Lampung akan semakin maju. Kami juga mengapresiasi IPC Panjang yang mengimpelentasikan Green  Port yang merupakan salah satu bentuk dukungan nyata kepada pemerintah dalam mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia,” ujarnya.

Ia berharap, Pelabuhan Panjang akan semakin maju. Dan Pelabuhan  Panjang akan menjadi hub regional yang membuat Lampung menjadi maju dan terdepan di Pulau Sumatera.

Sementara General Manager IPC Panjang, Drajat Sulistyo mengatakan bahwa IPC Panjang terus melakukan modernisasi dan digitalisasi disemua lini pelayanan yang tak lain untuk memberikan pelayanan yang memenuhi ekspektasi pengguna jasa.

“Kami terus mendorong semua pelayanan yang ada di IPC Panjang berbasis informasi. Pada tahun 2020 Pelabuhan Panjang sudah menjadi pelabuhan yang memiliki pelayanan berkelas dunia. Ini merupakan prospek cerah bagi Provinsi Lampung dan sekitarnya untuk memasarkan produk– produknya ke manca Negara. Sekali lagi saya sampaikan bahwa IPC Panjang terus mendorong semua pelayanan berbasis IT,” ujar Drajat. (*)

Editor :

Bandar Lampung–PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang atau IPC Panjang melaunching Aplikasi Marine Operating System (MOS) pada Jumat (20/12/2019).

Marine Operating System (MOS) merupakan salah satu program digitalisasi yang diiplementasikan oleh IPC Panjang dalam memudahkan proses perencanaan, pencatatan, dan pelaporan dan informasi pelayanan kapal untuk pengguna jasa, dengan mengintegrasikan secara otomatis semua unsur dalam pelayanan, pemanduan dan penundaan di Pelabuhan Panjang.

Sebelum adanya Marine Operating System (MOS), pelanggan tidak mendapatkan informasi pandu/kapal tunda, karena pelanggan perlu berkomunikasi langsung dengan planner untuk penetapan pelayanan serta masih adanya potensi koreksi nota pelayanan.

Sedangkan dengan diluncurkannya aplikasi Marine Operating System (MOS) ini, pelanggan mendapatkan kepastian waktu pelayanan., koreksi nota dapat diminimalisir, pelayanan secara otomatis berjalan melalui MOS tanpa harus berkomunikasi dengan bagian pelayanan kapal serta semua data terlacak dan dapat dimonitor melalui dashboard pelayanan.

Go Live Marine Operating System (MOS) diluncurkan Gubernur Lampung yang diwakili Asisten Administrasi dan Umum Candri, serta dihadiri Forkopimda, stakeholder, asosiasi dan sejumlah pengguna jasa IPC Panjang.

Saat bersamaan, Asisten Administrasi dan Umum Candri, juga meresmikan Gudang CFS Pelabuhan Panjang, Green Port, Terminalisasi dan Elektrifikasi yang telah dilakukan oleh IPC Panjang.

Candri mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh IPC Panjang dalam mewujudkan visinya menjadi pelabuhan yang berkelas dunia, merupakan bentuk dukungan kepada Provinsi Lampung dalam bidang perdangan dengan menyediakan layanan yang memudahan pelanggan dalam mengirimkan barang–barang dari Provinsi Lampung.

“Saya harap dengan adanya gudang konsolidasi ini industry kreatif Provinsi Lampung akan semakin maju. Kami juga mengapresiasi IPC Panjang yang mengimpelentasikan Green  Port yang merupakan salah satu bentuk dukungan nyata kepada pemerintah dalam mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia,” ujarnya.

Ia berharap, Pelabuhan Panjang akan semakin maju. Dan Pelabuhan  Panjang akan menjadi hub regional yang membuat Lampung menjadi maju dan terdepan di Pulau Sumatera.

Sementara General Manager IPC Panjang, Drajat Sulistyo mengatakan bahwa IPC Panjang terus melakukan modernisasi dan digitalisasi disemua lini pelayanan yang tak lain untuk memberikan pelayanan yang memenuhi ekspektasi pengguna jasa.

“Kami terus mendorong semua pelayanan yang ada di IPC Panjang berbasis informasi. Pada tahun 2020 Pelabuhan Panjang sudah menjadi pelabuhan yang memiliki pelayanan berkelas dunia. Ini merupakan prospek cerah bagi Provinsi Lampung dan sekitarnya untuk memasarkan produk– produknya ke manca Negara. Sekali lagi saya sampaikan bahwa IPC Panjang terus mendorong semua pelayanan berbasis IT,” ujar Drajat. (*)

Berita Lainnya

-->