• Senin, 18 November 2024

Pertama di Lampung! Pembangunan Kampung Quran di Pesawaran Dimulai

Rabu, 18 Desember 2019 - 14.00 WIB
879

Peletakan batu pertama kampung Quran yayasan Al-Fussha, di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Rabu (18/12/2019). Foto: Reza U/Kupastuntas.co

Pesawaran - Pembangunan kampung Quran di Kabupaten Pesawaran mendapat dukungan penuh dari Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. "Kami sebagai Pemerintah Daerah tentunya sangat mendukung pembangunan kampung Quran di Kabupaten Pesawaran," ungkap Dendi, saat menghadiri acara peletakan batu pertama kampung Quran yayasan Al-Fussha, di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Rabu (18/12/2019). 

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi solusi mengentaskan buta Al Quran. "Kampung Quran bisa kita jadikan sebagai media pembentuk generasi muda yang berakhlak, sesuai visi dan misi kami, serta bisa memberantas buta aksara Hijaiyah di tengah masyarakat di Kabupaten Pesawaran," ujarnya. 

Apalagi, kata dia, Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu daerah penghasil hafidz Quran. "Pesawaran ini merupakan salah satu daerah yang melahirkan dan mencetak bibit hafidz Quran, dan kita ketahui bersama menurut data saat ini ada kurang lebih 200 pondok pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama berada di Kabupaten Pesawaran," katanya. 

Ia pun berharap kedepan kegiatan seperti ini terus mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak. "Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi program resmi di Provinsi Lampung yang bisa direalisasikan di setiap Kabupaten, tentunya dimulai dari Pesawaran dan juga Kades juga harus bisa mendorong agar bagaimana kampung Quran ini bisa menarik minat masyarakat, dengan kegiatan positif pastinya, untuk berkunjung ke sini," harapnya. 

Sementara itu, Ketua Yayasan Umar bin Abdul Azis, Ustadz Iqbal Abdul Azis menuturkan, pembangunan kampung Quran ini merupakan yang pertama di Provinsi Lampung. "Kampung Quran di Pesawaran merupakan satu-satunya di Provinsi Lampung, tujuannya adalah untuk Pesawaran bebas buta aksara Hijaiyah tahun 2025," tuturnya. 

Ia pun menerangkan, kampung Quran ini nantinya bisa digunakan sebagai sarana edukasi sekaligus wisata. "Pembangunan ini akan kita bangun di atas lahan seluas 3600 meter persegi berupa bangunan kantor, mushola, aula dan lainnya, serta estimasinya menghabiskan anggaran sebesar Rp5,7 miliar yang sumber dananya dari penggalangan dana dari masyarakat serta sumber lainnya, dan kita proyeksikan pembangunannya akan selesai dalam 5 tahun kedepan," terangnya. 

"Selain sarana edukasi kita juga akan gunakan tempat ini sebagai tempat wisata, nanti kita tanam sejumlah pohon kurma di sini, sehingga masyarakat bisa datang ke sini untuk belajar sambil berwisata," tutupnya. (*)



Editor :