• Jumat, 28 Maret 2025

Kipas Angin dan AC Mati di Ruang Rawat Inap RSUD Tjokrodipo, Pasien Kelas II Kepanasan

Selasa, 03 Desember 2019 - 11.08 WIB
338

Anggota Komisi IV DPRD Bandar Lampung saat sidak di ruang rawat inap kelas II RSUD Tjokrodipo, Selasa (03/12/2019).(Wanda)

Kupastuntas.co,Bandar Lampung-Pelayanan dan Fasilitas Rawat Inap  di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A. Dadi Tjokrodipo kota Bandar Lampung menjadi sorotan.

Hal tersebut terlihat saat Komisi IV DPRD Bandar Lampung melakukan sidak di RS plat merah tersebut, Selasa (03/12/2019).

Mereka menemukan banyaknya fasilitas rumah sakit di ruang inap pasien yang tidak memadai, rusak, bahkan terbengkalai.

Tak hanya itu, kebersihan kamar mandi dan wc juga disorot karena terlihat jorok.

Sidak komisi IV yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV DPRD Darma Setiyawan,  bersama anggota lainnya, yakni, Sri Ningsih Djamsari,  Rakhmad Navindra, Dharma Wansyah, Sofyan Sauri,  Yuni Karnis, dan Abdul Salim.

Dari pantauan, mereka menemukan adanya kipas angin dan AC yang tak menyala di ruang inap pasien anak  kelas II, sehingga pasien terlihat gerah dan kepanasan.

“Kenapa kipas angin ini tidak menyala, kan panas pasiennya,”kata Sri Ningsih, anggota DPRD yang sidak tersebut.

Bahkan, Siti Amanah, orang tua pasien yang berada di ruang kelas II mengaku setiap hari kepanasan didalam ruangan, karena Kipas Angin dan AC yang tak berfungsi.

“Kami kepanasan mas, kasihan anak saya juga yang berobat disini, anehnya kalau malam AC nya malah dihidupin sama perawatnya,”kata ibu yang anaknya terkena penyakit infeksi tenggorakan tersebut.

Sementara itu, Anggota dewan lainnya, Abdul Salim sempat melihat ke WC Pasien yang terlihat jorok dan kumuh. “Ya ampun ini WC kok tidak terawat,”ujar Salim.

Begitu juga saat melihat ruang inap pasien lainnya dengan kondisi ruangan yang banyak nyamuknya.

“Ruang inap pasien ini banyak nyamuk, saya takut terkena gejala DBD pasiennya,”ungkap  Rakhmad Navindra.

Sementara itu, Seksi Pengendalian Fasilitas Keperawatan RSUD A. Dadi Tjokrodipo, Dedi Rahardi, yang mendampingi anggota DPRD saat diwawancarai awak media enggan berkomentar lebih banyak, sebab menurutnya, hal tersebut bukan ranahnya.

 Maaf kami satu pintu kalau mau konfirmasi, saya dan kawan-kawan hanya mendampingi dewan sidak, karena ibu direktur sedang ada rapat," katanya.

Sementara itu, saat Kupas Tuntas mencoba menghubungi Direktur RSUD  Dadi Tjokrodipo, Dr Indrasari Aulia melalui telepon tidak diangkat, walaupun nomornya dalam keadaan aktif.(Wanda)

Editor :

Kupastuntas.co,Bandar Lampung-Pelayanan dan Fasilitas Rawat Inap  di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A. Dadi Tjokrodipo kota Bandar Lampung menjadi sorotan.

Hal tersebut terlihat saat Komisi IV DPRD Bandar Lampung melakukan sidak di RS plat merah tersebut, Selasa (03/12/2019).

Mereka menemukan banyaknya fasilitas rumah sakit di ruang inap pasien yang tidak memadai, rusak, bahkan terbengkalai.

Tak hanya itu, kebersihan kamar mandi dan wc juga disorot karena terlihat jorok.

Sidak komisi IV yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV DPRD Darma Setiyawan,  bersama anggota lainnya, yakni, Sri Ningsih Djamsari,  Rakhmad Navindra, Dharma Wansyah, Sofyan Sauri,  Yuni Karnis, dan Abdul Salim.

Dari pantauan, mereka menemukan adanya kipas angin dan AC yang tak menyala di ruang inap pasien anak  kelas II, sehingga pasien terlihat gerah dan kepanasan.

“Kenapa kipas angin ini tidak menyala, kan panas pasiennya,”kata Sri Ningsih, anggota DPRD yang sidak tersebut.

Bahkan, Siti Amanah, orang tua pasien yang berada di ruang kelas II mengaku setiap hari kepanasan didalam ruangan, karena Kipas Angin dan AC yang tak berfungsi.

“Kami kepanasan mas, kasihan anak saya juga yang berobat disini, anehnya kalau malam AC nya malah dihidupin sama perawatnya,”kata ibu yang anaknya terkena penyakit infeksi tenggorakan tersebut.

Sementara itu, Anggota dewan lainnya, Abdul Salim sempat melihat ke WC Pasien yang terlihat jorok dan kumuh. “Ya ampun ini WC kok tidak terawat,”ujar Salim.

Begitu juga saat melihat ruang inap pasien lainnya dengan kondisi ruangan yang banyak nyamuknya.

“Ruang inap pasien ini banyak nyamuk, saya takut terkena gejala DBD pasiennya,”ungkap  Rakhmad Navindra.

Sementara itu, Seksi Pengendalian Fasilitas Keperawatan RSUD A. Dadi Tjokrodipo, Dedi Rahardi, yang mendampingi anggota DPRD saat diwawancarai awak media enggan berkomentar lebih banyak, sebab menurutnya, hal tersebut bukan ranahnya.

 Maaf kami satu pintu kalau mau konfirmasi, saya dan kawan-kawan hanya mendampingi dewan sidak, karena ibu direktur sedang ada rapat," katanya.

Sementara itu, saat Kupas Tuntas mencoba menghubungi Direktur RSUD  Dadi Tjokrodipo, Dr Indrasari Aulia melalui telepon tidak diangkat, walaupun nomornya dalam keadaan aktif.(Wanda)

Berita Lainnya

-->