• Jumat, 14 Maret 2025

Nelayan Bagan Yang Hilang Ditemukan Meninggal di Pantai Limau

Senin, 25 November 2019 - 14.20 WIB
298

Kupastuntas.co, Tanggamus -  Buyung (45) nelayan warga RT.01 RW.01 Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus yang hilang di perairan sekitar pusat pendaratan ikan (PPI) Kota Agung, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Pantai Ketapang Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Senin (25/11/2019) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.

Jenazah Buyung ditemukan mengambang di perairan Pantai Ketapang, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus oleh Nursilawati (50), warga setempat yang hendak ke ladang di pinggiran pantai. Nursilawati yang ketakutan menemukan mayat langsung melaporkan ke Kepala Pekon, dan diteruskan ke Polsek Limau dan Pos SAR Tanggamus.

"Jenazah Buyung ditemukan oleh ibu Nursilawati mengapung di pinggir pantai Ketapang, sekitar pukul 05.30 WIB. Pagi itu beliau mau ke ladang yang berada di pinggir pantai, dan kaget melihat ada mayat ngapung di pantai," kata Nurdin (55), warga Pekon Ketapang, Kecamatan Limau.

Sementara Pos SAR Tanggamus yang mendapat informasi penemuan mayat yang diduga nelayan yang hilang di perairan sekitar PPI Kotaagung, sekitar Pukul 07.30 WIB.

"Mendapatkan informasi tersebut,  kemudian tim SAR gabungan bergerak dan sampai dilokasi penemuan jenazah pada pukul 08.20 WIB. Sesuai dengan ciri-cirinya, jenazah  itu adalah jenazah Buyung. Tim langsung  mengevakuasi jenazah,“ kata Kepala Pos SAR Tanggamus, Denny Iryansyah Mezu.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Tanggamus, Halimi menuturkan, setelah melakukan identifikasi, jenazah Buyung langsung dievakuasi kerumah duka di RT.01 RW. 01 Pekon Negeri Ratu Kecamatan Kotaagung. "Langsung dibawa kerumah duka sesuai permintaan dari pihak keluarga korban, dan keluarga sudah ikhlas, “ kata dia.

Buyung yang tak lain pandega atau ABK (anak buah kapal) bagan apung KM Gapin itu dinyatakan hilang Sabtu (24/11/2019) pagi. Saat itu bagan apung yang lego jangkar di perairan sekitar PPI Kotaagung, tenggelam dihantam badai dan gelombang.

Malam itu korban kebagian tugas menjaga bagan. Karena rencananya bagan mau ngedok (perawatan/perbaikan) di Pantai Tanjungan, Kecamatan Pematang Sawa. "Malam itu cuaca memang hujan deras disertai angin kencang dan gelombang. Kemungkinan bagan bocor dan tenggelam, dan korban dihantam gelombang," kata rekan korban sesama nelayan yang enggan dituliskan namanya. (Sayuti)

Editor :