Kupastuntas.co Lampung Timur,

Sejumlah nasabah BMT Baskara Muhammadiyah, mengeluhkan koprasi tersebut karena sulitnya mengambil tabungan miliknya, ironisnya lebih dari 10 nasabah yang mengalami kesusahan untuk mengambil tabungan miliknya, Sabtu (23/11/2019).

Seperti yang dikeluhkan Nyamiati warga Desa Labuhanratu Baru, Kecamatan Way Jepara, dirinya sebagai nasabah BMT Baskara Muhammadiyah menabung di koprasi tersebut sejak tahun 2015 uang yang masuk sebanyak 48 juta,"saya sudah berkali kali meminta uang tabungan saya, namun kata pihak koprasi masih belum ada suruh sabar".Pengakuan Nyamiati.

Selain Nyamiati, Nasabah Isnawati juga mengakui uang miliknya yang ada dalam BMT Baskara Muhammadiyah sebanyak 25 juta, namun sulit untuk di ambil dengan alasan yang sama yakni koprasi sedang tidak ada uang diharapkan agar sabar,"saya menabung sejak tahun 2017 sampai saat ini uang belum bisa saya ambil".Kata Isnawati.

Lain hal dengan Nasabah bernama Seno, uang tabungan yang tadinya berjumlah 10 juta saat ini tinggal 5 juta, karena dirinya sudah diberi sepeda motor dari pihak pengurus koprasi, namun Seno berharap sisa uang 5 juta miliknya agar secepatnya bisa di ambil,"nasabah yang uang nya masih didalam koprasi dan susah diambil masih banyak, ada kalau sepuluh nasabah bisa lebih dengan nilai rata rata di atas 10 juta".Ujar Seno.

Dilain waktu Ketua Pengurus BMT Baskara Muhammadiyah Imronah saat di konfirmasi, mengatakan koprasi merupakan azaz kekeluargaan dan dari anggota untuk anggota sehingga tidak perlu untuk dimasukan kedalam berita,"jangan diberitakan hanya membuat buruk nama koprasi saja".Kata Imronah.

Lanjutnya, Imronah menegaskan bahwa koprasi yang dirinya pimpin masih beraktifitas dan masih bertanggung jawab akan memulangkan tabungan nasabah,"tujuan anda apa kok ingin memberitakan koprasi ini? Kami masih bertanggung jawab dan tidak kabur", tegas Imronah (Agus Susanto)