• Rabu, 06 Agustus 2025

Warga Kecewa, Proyek Beronjong di Sepanjang Way Jelai Kotaagung Batal Dibangun

Rabu, 20 November 2019 - 18.23 WIB
530

Kupastuntas.co, Tanggamus - Warga sepanjang bantaran sungai (Way) Jelai tepatnya di Way Jelai RT.08/03 Kelurahan Baros dan Dusun Way Jelai Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, kecewa atas terkatung-katungnya proyek beronjong pinggiran Way Jelai yang kondisinya sangat kritis.

Kekecewaan warga ini sangat beralasan, sebab material yang sudah terkumpul seperti batu dan kawat beronjong untuk tebing Way Jelai disisi Dusun Way Jelai Pekon Negeri Ratu diangkut, dan dialihkan ke lokasi yang tidak diketahui.

“Material batu yang sudah dikumpulkan oleh rekanan diangkut, gak tau dibawa kemana. Termasuk kawat beronjong juga diangkut. Informasi dari orang dekat bupati, pemberonjongan pinggir Way Jelai yang kritis dibatalkan," kata Rohmat, Ketua RT.08/03 Kelurahan Baros, Rabu (20/11/2019).

Padahal, kata Rohmat, warga sangat gembira dan antusias saat mengetahui pinggir Way Jelai yang kritis itu akan diberonjong. Karena itu artinya kekhawatiran warga yang memiliki rumah di pinggir Way Jelai, tidak lagi dihantui ketakutan diterjang banjir akibat pinggir sungai tergerus.

Kegembiraan warga semakin menjadi saat alat berat diturunkan dan melakukan pengerukan pinggir sungai yang akan diberonjong beberapa waktu lalu.

"Tapi dengan dibatalkannya proyek pemberonjongan Way Jelai ini, warga sangat kecewa. Terus terang saja, kami menaruh harapan besar saat bunda Dewi (Bupati Tanggamus) terpilih, agar Way Jelai ini di beronjong. Tapi dibatalkannya itu (pemberonjongan), warga kecewa berat," kata dia.

Rohmat berharap, Pemkab Tanggamus tidak membatalkan proyek pemberonjongan Way Jelai ini, karena semakin hari tebing sungai semakin tergerus. Kondisi itu membuat sejumlah rumah yang berdiri di pinggir sungai terancam longsor, termasuk sudah mengancam jembatan Way Jelai 1.

Pantauan Kupastuntas.co, akibat tergerusnya bantaran atau dinding tebing Way Jelai, membuat jarak dinding rumah warga sangat dekat bahkan ada yang sudah rata dengan bibir tebing sungai tersebut. Dikhawatirkan, jika debit air naik dan semakin mengikis tebing, akan membuat rumah warga longsor ke dalam sungai.

"Kami mengarapkan, pemerintah apakah itu kabupaten, provinsi maupun dari pusat membuat beronjong yang bisa menahan tebing. Sehinga bantaran tidak semakin terkikis dan rumah warga pun sudah lebih aman," kata Akub (65), salah seorang warga yang bagian dapur rumahnya sudah berada dibibir jurang sungai. (Sayuti)

Editor :