Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Teknologi informasi dan komunikasi akan menggilas para pelaku usaha yang enggan berbenah mengikuti perkembangan zaman. Untuk bisa bertahan di tengah era industri 4.0, pelaku usaha harus mampu menghadapi arus perubahan melalui strategi khusus.

Seperti yang diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lampung, Agus Nompitu, saat mengisi materi di acara seminar UMKM yang diadakan PWI Lampung di Aula PTPN VII, Selasa (19/11/2019).

“Saat ini, kita sudah memasuki zaman era industri 4.0, itu artinya tidak ada lagi bagi pelaku UMKM yang tidak berbasis pada online,” kata Agus.

“Maka saya sampaikan, jika kita melupakan online, maka usaha kita pasti akan off. Kenapa?, karena banyak contoh, seperti mall dan toko-toko besar lainnya banyak yang tutup. Itu karena dikalahkan oleh pedagang di online," lanjutnya.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan maupun Koperasi UMKM, kata Agus, jumlah yang terdata dari 15 kabupaten/kota se-Lampung, ada 168 ribu anggota UMKM.

"Dan saya kira itu akan lebih dari angka tersebut, dikarenakan masih banyak yang belum terdata," ungkapnya.

Agus berharap UMKM harus ada penguatan dari sisi kelembagaan, dan juga dari sisi sumber daya manusia (SDM), di mana para pelaku UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Lampung sendiri berada pada angka 5,25 persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,17 persen,"imbuhnya.

Tetapi, menurutnya, hal tersebut sebenarnya masih dalam posisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, karena target nasional adalah 7 persen.

"Dan faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi ini melambat adalah neraca pembayaran yang devisit, kemudian neraca perdagangan juga devisit dan masih banyaknya lagi penyebabnya," pungkasnya. (Sri)