KPK Beberkan 25 Provinsi Terkorup, Lampung Urutan Nomor Berapa ya?
Minggu, 10 November 2019 - 22.41 WIB
2.7k
Jakarta-Ketua KPK Agus Rahardjo, membeberkan daftar 25 provinsi di Indonesia yang memiliki kasus korupsi terbanyak hingga yang paling sedikit berdasarkan data tahun 2004 - 2019.
Hal tersebut diungkapkan Agus dalam Publik Hearing atas Rencana Revisi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah di Aula sekretariat DPRD Provinsi Sultra pada Kamis (7/11/2019) lalu.
Urutan teratas diduduki oleh Provinsi Jawa Timur dengan total 85 kasus korupsi. Disusul oleh Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara, masing-masing sebanyak 84 kasus dan 60 kasus korupsi. Sedangkan untuk urutan paling bawah dengan jumlah kasus korupsi amat sedikit, yaitu ditempati oleh Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah kasus korupsi sebanyak 3 kasus.
Hal ini, Agus mengatakan, didominasi oleh perkara tindak pidana suap sebanyak 65% (602 kasus), tindak pidana pengadaan barang dan jasa sebesar 21% (195 kasus), tindak pidana penyalahgunaan anggaran sebanyak 5% (47 kasus), tindak pidana pencucian uang 3% (31 kasus), dan terakhir perkara pungutan atau pemerasan sebanyak 3% (25 kasus).
Terkait kasus korupsi tersebut sudah banyak pejabat yang diamankan oleh KPK. Mereka terdiri dari walikota, bupati, dan wakilnya yang keseluruhannya berjumlah 110 pejabat, 20 gubernur, serta 255 anggota DPR/DPRD yang terkena OTT karena kasus suap.(Dbs)
Berikut daftar 25 provinsi dengan masing-masing jumlah kasusnya:
- Provinsi Jawa Timur: 85 kasus
- Provinsi Jawa Barat: 84 kasus
- Provinsi Sumatera Utara: 60 kasus,
- Provinsi DKI Jakarta: 59 kasus
- Provinsi Riau: 45 kasus
- Provinsi Jawa Tengah: 43 kasus
- Provinsi Lampung: 25 kasus
- Provinsi Banten: 24 kasus
- Provinsi Bengkulu: 22 kasus
- Provinsi Papua: 22 kasus
- Provinsi Sumatera Selatan: 18 kasus
- Provinsi Kalimantan Timur: 17 kasus
- Provinsi Nangro Aceh Darussalam: 14 kasus
- Provinsi Jambi: 12 kasus
- Provinsi Sulawesi Utara: 10 kasus
- Provinsi Kalimantan Selatan: 10 kasus.
- Provinsi Sulawesi Utara: 10 kasus
- Provinsi Nusa Tenggara Barat: 9 kasus,
- Provinsi Sulawesi Tenggara: 8 kasus
- Provinsi Maluku: 6 kasus
- Provinsi Nusa Tenggara Timur: 5 kasus
- Provinsi Bali: 5 kasus
- Provinsi Sulawesi Selatan: 5 kasus
- Provinsi Kalimantan Tengah: 4 kasus
- Provinsi Sumatera Barat: 3 kasus.
Berita Lainnya
-
Pemerintah Resmi Turunkan Harga Tiket Pesawat 10% Selama Periode Natal-Tahun Baru
Rabu, 27 November 2024 -
Menteri Pendidikan: Gaji Guru ASN Naik Satu Kali Gaji, Gaji Guru Non-ASN Naik 2 Juta
Selasa, 26 November 2024 -
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024