• Jumat, 26 April 2024

Hutan Linara Metro Penuh Sampah, Warga Tagih Janji Pemerintah

Sabtu, 02 November 2019 - 10.14 WIB
297

Kupastuntas.co, Metro - Pada beberapa waktu lalu Wali kota Metro Achmad Pairin beserta jajaran meninjau langsung kondisi Hutan Linara yang sudah dipenuhi sampah. Saat itu, Pairin janji akan menyediakan bentor dan membangun kota wisata keluarga di hutan Linara tersebut. Namun hingga kini, wacana tersebut belum juga terealisasi.

"Jadi pada kunjungan waktu itu termasuk ada LH sendiri, bahwa kala itu warga minta untuk diberikan suatu kendaraan seperti bentor, dan Dinas Lingkungan Hidup sendiri sudah menyanggupinya, tetapi sampai sekarang bentor itu belom terealisasi. Jadi sampai saat ini, sampah-sampah yang ada itu tidak bisa diangkut dengan mobil sampah," ungkap Lurah Tejoagung Suparyono, Sabtu (02/11/2019).

Sementara, kata Suparyono, masyarakat tidak diperbolehkan untuk membuang sampah di penampungan sementara yang letaknya di pasar.

"Sedangkan yang jadi permasalahan untuk sokli (sokongan keliling_red) sendiri tidak diperbolehkan untuk membuang sampah di tempat penampungan sampah sementara yang di pasar, jadi mau tidak mau ya membuang sampahnya di Linara," tambahnya.

Suparyono berharap, Pemerintah khususnya Dinas Lingkungan Hidup (LH) agar dapat mengatasi sampah di hutan Linara.

"Berhubung sebentar lagi musim hujan, dan ditakutkan dengan datangnya musim hujan ini akan timbul banjir dan penyakit, termasuk demam berdarah. Jika tidak, ia meminta untuk disediakan mobil atau bentor, agar yang selama ini dikelola oleh LH bisa dikelola sendiri oleh warga, dengan berkeliling langsung dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah," tandasnya.

Sementara Habib, warga sekitar hutan Linara menyampaikan jika kondisi sampah di hutan Linara tersebut semakin hari semakin bertambah, dan menimbulkan aroma yang tidak sedap, bahkan bau busuknya tercium sampai ke rumah-rumah warga.

"memang, sampah di sini ini semakin hari semakin meningkat, dan aromanya juga nyengat banget, bahkan sampai ke rumah," kata dia.

Warga lainnya, Sarifudin juga mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya, dulu Linara ini akan dibuatkan taman wisata keluarga, dan warga dilarang membuang sampah di lokasi tersebut.

"Dulu pernah ada wacana jika warga dilarang membuang sampah di sini, oke kami menyanggupi, tetapi nyatanya kan enggak si, gak digubris sama sekali," tandasnya.

"kalau memang benar ini mau dibuatkan tempat wisata keluarga dan terealisasi kan sampah buangnya gak kesini lagi, kami buangnya dipasar Tejoagung, tapi sampai sekarang ini kan enggak," tambahnya.

Sarifudin berharap, jika pemerintah tidak mau masyarakat buang sampah di Linara, setidaknya warga disediakan sokli.

"kalau tidak mau kami membuang sampah di sini ya minimal harus ada sokli, jadikan tiap dua hari sekali diambilkan kami masyarakat di sini juga siap kalau juga disuruh bayar retribusinya. kalau disini bagus kan ya kami juga senang," ujarnya. (Rani)

Editor :