• Kamis, 25 April 2024

Rendah Pengawasan, Kualitas Proyek Tak Bertuan di Metro Buruk

Kamis, 31 Oktober 2019 - 20.38 WIB
67

Kupastuntas.co, Metro - Sejumlah proyek pembangunan di Kota Metro yang baru selesai dikerjakan mulai menuai kritikan. Proses pekerjaan yang tidak transparan hingga minimnya pengawasan diduga menjadi faktor utama buruknya kualitas pembangunan.

Seperti halnya yang terjadi di jalan lingkar dalam lingkungan SMP Negeri 1 Kota Metro. Dari informasi yang dihimpun, proyek yang dinilai tak bertuan karena tak dilengkapi papan informasi pembangunan atau plang tersebut kini kondisinya memprihatinkan.

Ruas jalan dengan panjang sekira 100 Meter dan lebar 3 Meter yang baru selesai dikerjakan itu telah rusak dan terdapat titik yang jebol atau bolong.

Kepala SMP Negeri 1 Metro Fatimah mengaku tak mengatahui asal proyek tersebut. Ia justru mempertanyakan pertanggungjawaban atas kualitas pekerjaan yang tak sesuai dengan harapan.

"Kami tidak tau. Bukan swaklola, APBN atau APBD kami juga nggak tau, tapi waktu itu pak Kadis PUTR pernah ketemu kami. Beliau (Kadis PUTR Metro Irianto, Red) mengatakan, insya allah tahun depan kita upayakan keseluruhan nya," ujar kepala SMPN 1 menirukan ucapan Kadis, Rabu (30/10/2019).

Sementara ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro juga mengaku tak tahu asal proyek tersebut. Meski begitu, ia berjanji akan melakukan kroscek pemilik proyek.

"Kita akan cek terkebih dahulu siapa pemiliknya apakah Swaklola atau rekanan, apakah menggunakan APBN atau APBD Kota Metro, atau hanya bantuan, tapi yang jelas itu halaman bukan jalan," jelas Dody saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (30/10/2019).

Menurutnya, jalan yang bolong tersebut disebabkan oleh kondisi tanah yang labil sehingga menembus saluran air atau parit.

"Kalau dia bolong itu tadi, bawahnya kan parit. Ini kita berandai-andai mungkin yang mengerjakan tidak berikut paritnya," kata dia.

Selain itu, ia juga tak mempersoalkan terkait kualitas ketebalan aspal yang diduga berkisar 1 hingga 1,5 centimeter. Menurutnya hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan.

"Kalau cuman bantuan itu tidak jadi soal, namanya bantuan, makanya kita akan cek dulu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Wali kota Metro, Djohan meminta agar jurnalis yang bertugas di Kota Metro turut serta membantu pemerintah mengawasi sejumlah pembangunn yang saat ini sedang berjalan di anggaran tahun 2019.  Peran insan pers tersebut bertujuan agar kualitas pembangunan dapat lebih baik lagi

"Kalian sebagai wartawan harus mengejar ini, apapun dapatnya harus di informasikan. Harapan saya menurut pandangan secara umum harusnya pekerjaan itu baik," pungkasnya. (Han)

Editor :