• Jumat, 27 Desember 2024

Petani di Lamtim Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Kebun Jeruk

Minggu, 27 Oktober 2019 - 08.50 WIB
635

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Warsito (54) warga Desa Brajaasri, Kecamatan Way Jepara, memanfaatkan lahan tidak lahan tidur menjadi lahan produktif sebagai perkebunan jeruk.

Berawal dari hanya memiliki kebun jeruk seluas satu hektare, saat ini Warsito sudah menggarap tanaman jeruk seluas 5 hektare. Bahkan saat dirinya membeli lahan tidur milik orang lain terbilang cukup murah hanya 100 juta per hektare.

"Sekarang harganya melambung setelah lahan-lahan yang awalnya seperti tidak berfungsi sudah menjadi perkebunan jeruk," kata Warsito.

Bertanam jeruk menurutnya cukup menjanjikan untuk urusan ekonomi. Setiap satu hektare idealnya bisa ditanam 600 batang bibit jeruk. Setiap batang dibeli dengan harga 8ribu, artinya untuk pembelian bibit satu hektare membutuhkan modal 4,8 juta.

"Dengan melakukan perawatan pemupukan setiap tiga bulan sekali,  jeruk umur 2,5 tahun sudah siap dipanen," kata dia.

Pengalaman Warsito, dalam satu hektare bisa memproduksi jeruk sebanyak 30 ton, dengan harga satu kilonya rata rata 8 ribu, sementara selama enam tahun ini dirinya sudah memanen jeruk seluas 5 hektare.

Dari 5 hektare kebun jeruk miliknya, satu hektare akan difokuskan untuk dijadikan lokasi wisata buah jeruk, selain panorama alam yang berdekatan dengan hutan TNWK, pengunjung juga bisa memetik jeruk sendiri.

"Soal administrasi nanti dibahas seperti apa yang tepat," kata dia. (Agus)

Editor :