Itera Dorong Pemanfaatan Data Geospasial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Pusat Penelitian Penginderaan Jauh dan Informasi Geospasial (P3JIG) mengadakan Simposium Nasional Geospasial di Aula Gedung Kuliah Umum Itera, Rabu sampai Kamis (23-24/10/2019). Kegiatan ini membahas peluang pemanfaatan teknologi informasi geospasial untuk memecahkan permasalahan di Indonesia.
Rektor Itera Prof. Ofyar Z Tamin menyampaikan, di era globalisasi saat ini, informasi geospasial atau informasi menyangkut lokasi dan keberadaan suatu objek menjadi informasi yang penting. Informasi tersebut menjadi data awal dalam perencanaan apapun, termasuk pembangunan berkelanjutan.
Kerja sama yang telah dilakukan antara Itera dan Badan Informasi Geospasial (BIG) menurut Rektor menjadi langkah yang tepat. Sebab sebagai institut teknologi, Itera memiliki SDM yang kompeten, sementara BIG memiliki data yang dapat mendukung riset-riset yang dilakukan Itera.
“Melalui riset-riset yang memanfaatkan data dari Badan Informasi Geospasial, Itera berupaya mendukung pembangunan bangsa ke depan. Sebab Itera lahir untuk menjadi solusi permasalahan di Sumatera, dan Indonesia,” ujar Rektor.
Sementara, Kepala BIG Indonesia, Prof. Hasanuddin Zainal Abidin yang menjadi pemateri kunci, menyampaikan informasi geospasial dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor kehidupan. Mulai dari penentu lokasi suatu objek melalui penyediaan peta-peta dasar, hingga menentukan lokasi pertambangan, bencana alam, kasus kejadian luar biasa seperti kasus stunting dan lainnya.
Khusus untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals-SDGs, informasi geospasial dibutuhkan oleh 17 capaian SDGs, mulai dari bidang kesehatan, sosial, pendidikan, dan lingkungan hidup.
Namun saat ini Indonesia masih sangat kekurangan tenaga ahli di bidang informasi geospasial. Sehingga lulusan program studi geomatika di Itera diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
“Jadi mahasiwa jangan takut tidak bekerja, karena kebutuhan surveyor di bidang informasi geospasial masih sangat tinggi, dan terbuka banyak kesempatan untuk berkarya,” ujar Prof. Hasanuddin. (Rls)
Berita Lainnya
-
Racana Rimbaku-Trisila UIN RIL Kukuhkan Pramuka Garuda di Tengah Visitasi Akreditasi Gudep
Minggu, 15 Desember 2024 -
UIN RIL Terus Siapkan Langkah Strategis Menuju Akreditasi Asesmen Center Tahun 2025
Jumat, 13 Desember 2024 -
Penutupan RTM, Rektor UIN RIL Tekankan Pentingnya Penyesuaian Program dengan Asta Cita
Jumat, 06 Desember 2024 -
Tindak Lanjut Kerjasama, Akademisi Tomsk State University Kenalkan Pembelajaran Bahasa Rusia
Kamis, 05 Desember 2024