Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung melakukan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) sebagai bentuk sinergitas penegakan hukum dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di provinsi Lampung, di hotel swiss bell Bandar Lampung, Rabu (23/10/2019).

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto mengatakan Indonesia saat ini dalam kondisi darurat narkoba dan itu ditinjau dari data statistik. Secara nasional angka kejahatan narkoba menunjukan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.

"Dan kejahatan narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa, dan dampaknya dapat mengganggu kestabilan nasional, berbangsa dan bernegara. Di mana jumlah pengguna narkoba 6,4 juta jiwa, sehingga kita perlu melakukan upaya-upaya pencegahan secara masif maupun komperehensif," ujarnya dalam sambutan acara tersebut.

Menurutnya, Indonesia menjadi pasar bagi bisnis peredar gelap narkoba yang dikendalikan sindikat jaringan narkoba baik nasional maupun internasional.

"Dan yang kita lihat dan rasakan di Lampung, modus operandinya terus berubah, dan ini yang harus kita pelajari," ungkapnya.

Ia juga menerangkan dari hasil analisa dan evaluasi  pengungkapan kasus narkoba di provinsi Lampung menunjukan provinsi Lampung bukan hanya tempat transit akan tetapi sudah menjadi target pemasaran.

"Yang kita lihat di daerah perbatasan cukup tinggi peredarannya, dan untuk mengantisipasi ini tidak hanya polisi saja yang berkerja akan tetapi Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, bahwa ini adalah tanggung jawab kita bersama," kata Purwadi.

Ia menambahkan, data di Lampung selama tahun 2019 sendiri jumlah kasusnya 1397 perkara, dengan jumlah tersangkanya 1954 orang dan jumlah barang bukti seperti Ganja sekitar 505,2 kg, Sabu 171,9 kg, ekstasi 54,268 perempat butir. (Sri)