Pertumbuhan Usaha di Lampung Melambat di Triwulan III, Ini Penyebabnya
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung merilis hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha pada triwulan III 2019. Hasilnya didapati pertumbuhan kegiatan usaha di Lampung melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Rendahnya realisasi kegiatan usaha tersebut, terutama berasal dari sektor pertanian dan sektor industri pengolahan, yang didorong oleh faktor musim kemarau yang berkepanjangan. Selain itu, kembali normalnya aktivitas ekonomi pasca periode permintaan tinggi di triwulan II 2019 (bulan puasa dan Idul Fitri).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Styawan mengatakan, di sisi lain, harga kopi robusta sebagai komoditas ekspor utama Provinsi Lampung juga sedang dalam tren yang menurun sejak 2 tahun terakhir.
“Sejalan dengan hal tersebut, rata-rata kapasitas produksi pada triwulan III 2019 juga tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada triwulan sebelumnya, yakni dari sebesar 88,3 persen menjadi 86,64 persen,” ujar Budiharto Styawan dalam acara Temu Responden Bank Indonesia Tahun 2019 di Kantor BI Lampung, Selasa (22/10/2019).
Meski begitu, optimisme pelaku usaha pada triwulan IV 2019 cenderung terjaga dengan baik, seiring dengan perkiraan kegiatan usaha yang akan kembali meningkat di akhir tahun. Sesuai dengan pola musimannya, permintaan masyarakat akan meningkat menjelang akhir tahun yang didorong oleh berlangsungnya perayaan Hari Raya Natal, tahun baru, serta libur akhir tahun. Optimisme kegiatan usaha tersebut juga tercermin dari perkiraan penggunaan tenaga kerja responden yang meningkat pada triwulan IV 2019.
“Hasil survei ini, kami pergunakan dalam penyusunan Laporan Perekonomian Provinsi Lampung. Laporan tersebut secara rutin setiap triwulanan kami distribusikan kepada para stakeholders, seperti Pemda, Perusahaan, Perbankan, serta pihak-pihak terkait lainnya yang memuat berbagai informasi terkait perkembangan perekonomian. Sehingga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha dalam perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis,” jelasnya. (Tampan)
Berita Lainnya
-
OJK: Aset Perbankan di Lampung Tembus Rp134 Triliun, Kredit UMKM 33 Triliun
Selasa, 26 November 2024 -
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024