Banyak Anak di Metro Kena Stunting, Pairin Anggarkan Rp400 Juta Tiap Kelurahan
Kupastuntas.co, Metro – Wali Kota Metro Achmad Pairin miminta para Lurah se-Kota Metro mengoptimalkan dana Rp400 juta untuk memperbaiki masalah gizi buruk atau stunting. Pairin menyampaikan rasa keprihatinan terhadap masalah stunting di Kota Metro karena total yang terkena stunting mencapai seribu orang lebih.
Menurutnya, penyebab terbesar terjadinya stunting dikarenakan kekurangan gizi (98 persen), faktor gen hanya berpresentase (2 persen). Maka dari itu, pemerintah akan meluncurkan beberapa program terkait dengan penurunan presentase stuting di Kota Metro. Seperti pembinaan ibu hamil (Bumil) dan peluncuran makan khusus untuk bayi dan bumil.
“Yang kita utamakan dulu adalah supaya mereka mengerti apa itu stuting, penyebabnya apa, mencegahnya gimana nah itu nanti kita lakukan pembinaan," ucapnya, dalam pertemuannya dengan aparatur pemerintah dan lembaga perangkat kelurahan di Aula Yosodadi Metro Timur, Senin (14/10)
“Untuk masalah penanganannya kita lihat dulu gimana masalahnya. Karenakan stuting masalahnya banyak, kalau banyak kita berikan BPJS agar bisa berobat, kalau masalah ilmunya kurang kita berikan penyuluhan. Kalau karena masalah ekonomi gizinya kurang maka kita berikan gizi makan yang layak dan baik," tambah Pairin.
Pairin menyampaikan, bantuan stunting ini sudah 2 tahun berjalan namun mulai dari tahun ini dananya dari Pemkot Metro.
“Tahun kemarin dana stunting itu dari Dinas (Provinsi) sekarang ini melalui kami yaitu dari dana APBD. Dari dana insentif daerah itu sekian miliar, jadi Rp400 juta perkelurahan untuk satu tahun," ujarnya.
“Namun anggaran tersebut juga tergantung tingkat tingginya stunting. Jika angka stunting di setiap daerahnya tinggi ya anggarannya juga lebih banyak," tambahnya.
Pairin berharap dana 400 juta ini arah dan geraknya hanya berorientasi kepada mengatasi permasalahan stuting, bukan untuk yang lainnya.
“Jadi silahkan dana tersebut digerakkan dan dioptimalkan serta dirancang sebaik-baiknya untuk stunting, bukan yang lain," tegas Pairin. (Rani)
Berita Lainnya
-
Kemenkes: Hubungan Sesama Jenis Jadi Sebab Terbanyak HIV/AIDS
Minggu, 01 Desember 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Idul Adha 1445 H, PGN Bagikan 382 Hewan Kurban di Sekitar Wilayah Operasional
Minggu, 16 Juni 2024 -
IDI: Debu Batubara Menimbulkan Peradangan Kronis Paru-paru
Minggu, 22 Oktober 2023