Dianggap Tidak Wajar, Pihak Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Zubaidi
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Keluarga korban "mayat anonim" yang ditemukan di sebuah embung di areal SMA Kebangsaan, Desa Pisang, Kecamatan Penegahan, Kebupaten Lampung Selatan, beberapa waktu lalu, meminta pihak kepolisian setempat untuk mengusut lebih jauh kasus kematian salah seorang kerabatnya itu.
Pasalnya, pihak keluarga menduga, kematian Zubaidi warga Desa Banjarmasin, Kecamatan Penegahan itu, penuh kejanggal dan tidak wajar.
Pihak Kepolisian Resor Lampung Selatan sempat menyatakan tidak ditemukan tindak pidana terhadap kondisi jenazah. Bahkan disampaikan bila jenazah Zubaidi sebelum ditemukan meninggal, sempat mengidap penyakit asma, berdasarkan keterangan pihak keluarga.
Karena merasa tidak puas dengan hasil tersebut, pihak keluarga korban pun akhirnya meminta pendampingan kepada Ormas Forum Masyarakat Lampung Selatan (Forlas).
Ketua Umum Forlas Yandi mendatangi kediaman korban untuk mendengarkan keluh kesah pihak keluarga. Dalam kesempatan itu, pihak Ormas Forlas pun memberikan tali asih kepada keluarga Zubaidi, pada Jumat (11/10/2019).
Beberapa kejanggalan yang diceritakan pihak keluarga yakni, saat dievakuasi di dekat tubuh korban ada sebuah keris (sajam).
"Iya itu dia, ada keris kan. Selain itu korban itu mengidap asma, bukan epilepsi yang apabila masuk ke dalam embung (air) bisa sangat berbahaya," ujar Husin paman korban.
Ia melanjutkan, pihak kepolisian sempat menyatakan apabila jenazah korban dilakukan otopsi, maka biayanya akan dibebankan kepada pihak keluarga.
"Disampaikan, biayanya (otopsi) Rp50 juta. Dari mana kami uang sebanyak itu, makanya kami terima-terima saja hasilnya saat itu," kata Husin.
Sementara itu, Ketua Umum Forlas Lampung Selatan Yandi Efendi secara tegas menyatakan, akan mengawal kasus ketidakpuasan pihak keluarga korban, karena diduga Zubaidi adalah korban pembunuhan.
"Selaku wadah organisasi masyarakat, Forlas akan mengawal kasus ketidakpuasan dari pihak keluarga korban pembunuhan Zubaidi dan kami juga akan meminta pendampingan dari kuasa hukum kami Ormas Forlas," kata Yandi, Sabtu (12/10/2019).
Hal menguatkan kalau Zubaidi diduga menjadi korban pembunuhan karena, saat jenazah korban dievakuasi dengan menggunakan tambang, tangan korban masih memegang sebilah pisau (keris_red).
"Makanya dasar dari mana kalau itu kecelakaan murni," tegasnya.
Ia berharap, para penegak hukum dapat menindaklanjuti kasus penemuan mayat di Embung SMA Kebangsaan.
"Intinya agar ada titik terang, sehingga pihak keluarga dapat lebih puas. Yang jelas, ini akan kami tindaklanjuti ke pihak yang berwajib," tandasnya. (Dirsah)
Berita Lainnya
-
Janda Hamil di Lamsel Tewas Dibunuh Kekasih, Kepala Korban Dikapak Tiga Kali
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Pembunuh Janda Hamil di Tanjung Bintang Lampung Selatan Ditangkap, Ternyata Kekasih Korban
Jumat, 20 Desember 2024 -
Warga Sabah Balau Tetap Bertahan Ditengah Rencana Penggusuran Pemprov Lampung
Jumat, 20 Desember 2024 -
Catat! Berikut Rekayasa Lalu Lintas dan 12 Pos Pengamanan Nataru di Lampung Selatan
Jumat, 20 Desember 2024