Kemarau, Satwa di TNWK Kekuarangan Air

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Musim kemarau berdampak pada mengeringnya 120 titik rawa di dalam hutan TNWK. Rawa-rawa yang kering tersebut adalah sumber utama pemenuhan kebutuhan minum dan mandi satwa yang ada di sana.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Balai TNWK melalui mitra meletakkan bak air di sembilan belas titik rawa, Selasa (02/10/2019).
Humas Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Sukatmoko mengatakan, peletakan bak mandi berisi air di sejumlah titik rawa kering merupakan solusi terbaik saat kemarau, namun dari seratusan titik rawa kering yang ada, hanya 19 titik yang diletakan bak mandi, sebab jangkauan yang tidak memungkinkan.
"Sebab untuk membawa air dari luar hutan harus menggunakan mobil, artinya jika rawa yang kering berada di tengah hutan dan jauh dari jalan lintasan mobil, maka mobil tidak bisa masuk, kalau mau menggunakan tenaga manusia membawa air menuju tengah hutan sepertinya tidak mampu," kata Sukatmoko.
Menurutnya, jika tidak dilakukan seperti itu maka satwa akan mengalami dehidrasi, apalagi jenis badak, tapir, dan sejenisnya yang sangat membutuhkan air dalam bertahan hidup. "Sebab sungai utama TNWK jika musim kemarau sifat tawarnya menjadi payau, beberapa binatang tidak suka minum air payau," kata Humas TNWK.
Peletakkan bak air bersih di sejumlah titik rawa dalam hutan TNWK sudah dilakukan sejak Juni 2019, dan akan dihentikan jika sudah jatuh musim hujan. (Agus)
Berita Lainnya
-
Jejak Karir Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah, Aktif Berorganisasi Sejak Dulu
Kamis, 20 Februari 2025 -
Resmi Dilantik Sebagai Bupati dan Wabup Lamtim, Beberapa Program Siap Dijalankan Ela-Azwar
Kamis, 20 Februari 2025 -
Ela - Azwar Hadi Ikuti Gladi Bersih Pelantikan di Istana Negara
Rabu, 19 Februari 2025 -
62 Desa di Lampung Timur Belum Lunasi PBB
Rabu, 19 Februari 2025