Pertama Kali, Lampung Gelar Pekan Olahraga Perempuan, Apa Saja yang Dilombakan?
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia secara resmi membuka Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2019. Kegiatan ini berlangsung di PKOR Way Halim pada tanggal 25-28 September.
Kegiatan POP yang merupakan salah satu hajat Fatayat NU ini mempertandingkan beberapa cabang olahraga yakni Volly, Hadan, dan senam Kreasi Poco-Poco dan diikuti oleh 540 atlet. Terdiri dari 34 organisasi perempuan, lintas agama dan komunitas se Sumbagsel yang tergabung dalam 60 TIM.
Nunik menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat membangun semangat perempuan dalam berolahraga. Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda, memiliki peran aktif dalam menggelorakan budaya olahraga dan harus menjadi pioner baik dilingkungan rumah, masyarakat, maupun tempat kerja.
“Disini kita sebagai perempuan harus turut andil memasyarakatkan olahraga dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya malas olahraga,” ujar Wagub Nunik.
Terlebih, Nunik mengatakan Fatayat NU yang berada pada usia produktif diharapkan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat dan unggul.
“Perempuan Indonesia harus sehat dan bugar untuk memastikan ketersediaan SDM Indonesia yang unggul dan berprestasi di Indonesia,” ungkap Nunik.
Sementara itu, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya ajang olahraga perempuan pertama yang berbasis organisasi ini. Ia mengatakan jika Kemenpora optimistis jika POP mampu membangunkan semangat perempuan dalam berolahraga.
Kedepan, ia berharap kegiatan ini secara rutin dapat terus dilaksanakan agar olahraga menjadi massif dan dinikmati banyak orang. Setidaknya ada lima prinsip olahraga yang mudah sekali untuk diingat, yaitu 5M (murah, meriah, manfaat, mudah, massal).
“Semoga kegiatan ini terus diadakan tiap tahunnya dan ada cabang olahraga lain yang bisa ditampilkan, terutama untuk olahraga tradisonal”
Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini menegaskan niat kuat Fatayat untuk memajukan bangsa melalui olahraga. Ia berharap acara POP ini bisa membangunkan semangat perempuan dalam berolahraga. Bawa pemahaman olahraga itu sebagai dasar kesehatan fisik agar mereka menjadi sehat sangat penting ditanamkan. Selain itu, POP ini merupakan ajang pelestarian olahraga tradisional, ujarnya,
“Pembudayaan olahraga tradisional menjadi ciri ajang POP untuk menjaga dan melestarikan olahraga tradisional yang merupakan produk asli Indonesia,” tutupnya. (Rls)
Berita Lainnya
-
PSSI Akan Protes ke FIFA Terkait Kepemimpinan Wasit Ahmed Al Kaf
Jumat, 11 Oktober 2024 -
Indonesia Ditahan Imbang Bahrain 2-2, Shin Tae Yong Sebut Keputusan Wasit Memalukan
Jumat, 11 Oktober 2024 -
Lepas 38 Atlet Disabilitas NPC ke Peparnas, Samsudin: Bonus Tentu Disiapkan
Rabu, 02 Oktober 2024 -
Lampung Mantap di Peringkat Sepuluh Jelang Penutupan PON XXI Aceh-Sumut
Kamis, 19 September 2024