Selangkah Lagi, Bandara Radin Inten II Akan Dikelola PT Angkasa Pura

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Dalam waktu dekat, PT Angkasa Pura II (Persero) dipastikan akan mengoperasikan tiga bandara. Yaitu Radin Inten II Lampung, Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung dan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Pengelolaan bandara ini dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan Aset Barang Milik Negara.
Tiga bandara itu merupakan aset negara sehingga pengalihan pengelolaan ke Angkasa Pura II juga memerlukan persetujuan dari Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Saat ini ketiga bandara tersebut masih di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.
VP of Corporate Communication Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan proses pengalihan pengelolaan bandara-bandara ke Angkasa Pura II berlangsung lancar.
“Pembahasan telah dilakukan antara lain melibatkan Angkasa Pura II, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan pihak lainnya di mana kami semua tergabung di dalam Tim Kerja Sama Pemanfaatan (KSP)," kata Yado kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).
Baca Juga : Angkasa Pura II Percepat Proses Pengelolaan Bandara Radin Inten II
Menurutnya, sejauh ini pembahasan berjalan lancar dan pihaknya harapkan selangkah lagi pada tahun ini Angkasa Pura II resmi menjadi pengelola ketiga bandara tersebut. Presiden Joko Widodo juga pernah meminta agar pengelolaan Bandara Radin Inten II di Lampung diserahkan dari Kemenhub ke Angkasa Pura II. Kepala Negara mengatakan hal itu saat meresmikan Bandara Radin Inten II pada Maret 2019.
“Presiden juga mengatakan pengelolaan oleh AP II akan mendatangkan lebih banyak penerbangan,” kata Yado.
Selain terkait dengan operasional, pengelolaan tiga bandara itu oleh Angkasa Pura II melalui pola KSP Aset Barang Milik Negara itu akan menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Belanja modal dan biaya operasional tiga bandara itu nantinya berasal dari Angkasa Pura II, sehingga APBN bisa dialokasikan untuk hal lain. Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, penambahan aset baru serta tetap memiliki aset eksisting bandara tersebut,” pungkas Yado.
Angkasa Pura II sudah memiliki rencana investasi senilai Rp1,5 triliun untuk 30 tahun ke depan di tiga bandara itu. Investasi tersebut untuk pengembangan Bandara Radin Inten II. Antara lain dilakukan di sisi udara yaitu untuk overlay runway secara berkala serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas bandara.
Pengembangan di Bandara HAS Hanandjoeddin yakni antara lain pembangunan terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.
Sementara pengembangan di Bandara Fatmawati Soekarno yakni pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang. (Bns)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa, Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi
Senin, 01 September 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Hadirkan Teknologi Hijau Lewat Workshop Mini Solar Tracker Analog di SMKN 1 Katibung
Senin, 01 September 2025 -
Polresta Bandar Lampung Dalami Kasus Remaja Bawa Bom Molotov Saat Aksi Unjuk Rasa
Senin, 01 September 2025 -
Pengamat: Tunjangan DPRD Lampung Harus Sesuai Kinerja dan Kondisi Fiskal Daerah
Senin, 01 September 2025